Parigi Moutong, gemasulawesi – Menurut laporan, Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong melangsungkan rapat koordinasi persiapan peluncuran atau launching aplikasi Srikandi yang dilakukan di ruangan Sekretaris Daerah Kabupaten Parigi Moutong, Zulfinasran.
Disebutkan jika rapat koordinasi tersebut digelar untuk mengoptimalkan penerapan aplikasi Srikandi (Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi) untuk pengelolaan arsip Pemerintah Daerah Kabupaten Parigi Moutong.
Laporan yang sama menyatakan jika rapat koordinasi persiapan peluncuran aplikasi Srikandi digelar pada hari Kamis, 18 April 2024.
Setelah membuka rakor, Sekretaris Daerah Kabupaten Parigi Moutong, Zulfinasran, mengungkapkan jika aplikasi Srikandi yang merupakan aplikasi surat menyurat secara elektronik bertujuan dalam rangka mendukung program pemerintah yang berbasis elektronik.
Dia juga menyatakan diharapkan jika aplikasi Srikandi nantinya dapat dilakukan di seluruh OPD Pemerintah Daerah Kabupaten Parigi Moutong.
Hal tersebut, menurutnya, dikarenakan untuk masa mendatang, seluruh adminstrasi surat menyurat telah menggunakan proses administrasi Srikandi.
Zulfinasran menyampaikan jika untuk seluruh admin OPD telah sangat siap yang sesuai dengan hasil bimbingan teknis atau bimtek yang telah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu, yang diketahui digelar secara online.
“Mungkin ini nantinya dapat kita jadikan modal untuk teman-teman OPD untuk memberlakukan aplikasi Srikandi dalam proses surat menyurat,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Parigi Moutong, Enang Pandake, juga menjelaskan mengenai mekanisme penerapan aplikasi Srikandi dalam proses penerapan TTE atau tanda tangan elektronik.
Enang menyatakan jika untuk kabupaten memang memerlukan aplikasi Srikandi dan sekarang ini tinggal teknis dari teman-teman admin bagaimana nantinya ketika pimpinan masing-masing sedang berada di luar daerah.
“Jangan sampai putus komunikasi karena menjadi tugas admin untuk mengingatkan kepada pimpinannya agar tidak terjadi keterlambatan dalam proses surat menyurat,” katanya.
Menurut Enang, itu dikarenakan di akhir tahun, setiap daerah di Indonesia akan mendapatkan reward dari ANRI atau Arsip Nasional Republik Indonesia sebagai pemda yang berhasil menerapkan aplikasi Srikandi.
Dikabarkan jika rakor tersebut diakhiri dengan latihan sebagai simulasi pemanfaatan aplikasi Srikandi oleh sejumlah admin yang juga turut hadir. (*/Mey)