Terkait Pilkada, Anies Baswedan Akui Khawatir Lawan Akan Menggunakan Cara yang Sama Seperti pada Saat Pilpres

Ket. Foto: Anies Baswedan Mengakui Khawatir Lawan Akan Menggunakan Cara yang Sama Seperti pada Saat Pilpres Source: (Foto/Instagram/@aniesbaswedan)

Politik, gemasulawesi – Anies Baswedan mengungkapkan kekhawatirannya saat didorong oleh masyarakat Muara Baru, Jakarta Utara, untuk maju kembali dalam Pilkada yang akan diadakan di bulan November mendatang.

Dalam keterangannya kemarin, 19 Mei 2024, Anies Baswedan mengakui khawatir jika lawan dalam Pilkada akan menggunakan cara yang sama dengan yang dipakai oleh lawannya di Pilpres tahun 2024 lalu.

Namun, diketahui jika Anies Baswedan juga tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai cara lawan yang dimaksudkannya tersebut.

Baca Juga:
PKB Akan Membuat Poros Tandingan di Pilkada Jawa Timur, Golkar Sebut Khofifah Sulit Dilawan Karena Memiliki Arus Besar

Anies juga menyatakan dia mempertimbangkan untuk maju dalam Pilkada tahun 2024 secara serius.

“Apalagi, Jaringan Rakyat Miskin Kota telah menyampaikan aspirasi mereka,” katanya.

Dia menambahkan pihaknya menunggu waktunya.

Baca Juga:
Musyawarah Dewan Partai, Yusril Sebut PBB Akan Tetap Menyumbangkan Pikiran untuk Pemerintah meski Tidak Lolos ke Parlemen

Dalam kesempatan tersebut, Anies juga mengakui menginginkan warga membangun suasana Pilkada yang tenang, teduh, jujur dan damai.

“Saya tidak ingin sebuah pemilu disebut tenang dan teduh, namun, ternyata sebenarnya tidak jujur,” ucapnya.

Menurutnya, jika ada kejujuran, maka perubahan dapat didorong.

Baca Juga:
Mantan Sekda H Ardi Kadir Mantap Maju Menjadi Bakal Calon Bupati Parigi Moutong, Ini Sejumlah Partai yang Telah Ditempati Mendaftar!

“Kita perlu untuk menjaganya bersama-sama,” tegasnya.

Dia melanjutkan hal tersebut dikarenakan tidak mungkin perubahan dikerjakan oleh 1 orang dan harus dikerjakan bersama-sama.

Anies juga mengungkapkan telah ada sejumlah parpol yang menawarkan dirinya untuk maju kembali dalam Pilkada.

Baca Juga:
Segala Macam Koreksi Akan Menjadi Masukan, Menteri Dalam Negeri Sepakat Sistem Terkait Pemilu Perlu untuk Dikaji Ulang

Tetapi, dia tidak membeberkan nama-nama partai politik tersebut.

Di sisi lain, Anies Baswedan juga sempat menyinggung mengenai biaya UKT yang menjadi salah satu isu hangat belakangan ini.

Dia berpandangan jika keluarga dengan kalangan ekonomi menengah menjadi yang paling kesulitan dengan biaya UKT yang mahal pada saat ini.

Baca Juga:
Khususnya untuk Memetakan Kekayaan Laut Dalam hingga Potensi Bencana, Luhut Sarankan Prabowo Membeli Kapal Riset dengan Alat Canggih

“Keluarga dari kelas menengah memiliki nasib yang berbeda dengan keluarga dari kalangan atas yang mampu untuk membiayai kuliah atau keluarga miskin yang dapat memperoleh beasiswa untuk berkuliah,” paparnya.

Dia mengatakan alokasi anggaran pendidikan harus ditambah untuk mengurangi beban keluarga dengan kondisi ekonomi menengah.

Dia juga mengingatkan pentingnya pendidikan tinggi di Indonesia untuk meningkatkan status ekonomi dan sosial seseorang.

Baca Juga:
Apresiasi Aspirasi Masyarakat, Grace Natalie Sebut Kaesang Pangarep Telah Cukup Umur untuk Maju dalam Pilkada Level Kabupaten atau Kota

“Mereka yang mendapatkan akses pendidikan tinggi memiliki kesempatan untuk kesejahteraan yang lebih tinggi,” pungkasnya. (*/Mey)

Bagikan: