Akui Telah Siapkan Peta Jalan Politik ke Depan, Pengamat Sebut Gibran Paling Mungkin Bergabung dengan Partai Golkar

Ket. Foto: Pengamat Menyatakan Gibran Paling Mungkin Bergabung dengan Partai Golkar Source: (Foto/Instagram/@gibran_rakabuming)

Politik, gemasulawesi – Gibran Rakabuming Raka, yang merupakan wakil presiden terpilih, menyatakan telah menyiapkan road map atau peta jalan politik ke depannya.

Pernyataan tersebut disampaikan Gibran Rakabuming Raka sebagai respons terhadap posisinya yang kini telah tidak diakui oleh PDI P dan belum bergabung ke partai politik yang lain.

Ujang Komarudin, pengamat sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review atau IPR, mengatakan sejauh ini Gibran Rakabuming Raka paling mungkin bergabung ke Partai Golkar.

Baca Juga:
Peluncuran Tahapan Pilkada Serentak 2024, KPU Meminta Peserta Menerapkan Kampanye Hijau untuk Menjaga Keindahan Bali

“Apalagi, Golkar juga telah membuka diri untuk Gibran dan Presiden Jokowi,” katanya.

Dia menambahkan jika penting untuk Gibran bergabung ke partai politik sebagai kendaraan politik jika hendak maju pada kontestasi di tahun 2029.

“Selain itu, partai politik juga berfungsi sebagai tempat bernaung yang dapat mendukung dirinya sendiri di pemerintahan ke depannya,” ujarnya.

Baca Juga:
Tegaskan Jangan Ada Pihak yang Memecah Belah, Gerindra Nyatakan Relawan Merupakan Bagian Integral dari TKN Prabowo dan Gibran

Ujang menegaskan Gibran membutuhkan partai politik.

“Dia tetap memerlukan kendaraan jika misalkan ingin mencalonkan atau menjadi calon presiden atau calon wakil presiden di tahun 2029 nantinya dan tetap membutuhkan koalisi,” ucapnya.

Ujang menerangkan tidak mungkin Gibran Rakabuming Raka tidak berpolitik.

Baca Juga:
Terkait PKB Masuk Koalisi Prabowo dan Gibran atau Tidak, Cak Imin Sebut yang Terpenting Adalah Mengambil Langkah Mengakhiri Kompetisi

Dalam keterangannya hari ini, 7 Mei 2024, Ujang menerangkan akan sulit untuk Wali Kota Solo tersebut jika mengincar kursi ketua umum di Partai Golkar.

Sebab, menurutnya, Partai Golkar mempunyai aturan yang ketat.

“Salah satu aturan untuk calon ketua umum Golkar adalah telah 5 tahun menjadi pengurus dan 5 tahun aktif di partai,” jelasnya.

Baca Juga:
Mengenai Pesan untuk Jauhi Orang Toxic dari Kabinet, Jubir Sebut Luhut Hanya Sekadar Memberikan Saran kepada Prabowo Subianto

Apalagi, dikatakan Ujang, Golkar juga memiliki istilah PDLT, dedikasi, prestasi, loyalitas dan juga tidak tercela.

Ujang menyatakan jika aturan yang ada dilanggar demi Gibran, maka akan ada resistensi dari kader dan juga senior Golkar.

“Gibran hanya paling mungkin menjadi anggota dewan pembina atau anggota dewan pakar, atau menjadi anggota dewan penasihat Partai Golkar,” imbuhnya.

Baca Juga:
Tepis Isu Menjadi Penghalang, Gerindra Sebut Presiden Jokowi Mendorong Terselenggaranya Pertemuan antara Prabowo dengan Megawati

Sebelumnya, Gibran juga menepis mengenai Partai Golkar yang menyampaikan dia telah bergabung sebagai kader Golkar.

Menurutnya, dia secara pribadi baik dengan semua partai bahkan dengan teman-teman PDI P. (*/Mey)

Bagikan: