Tolak Bergabung, Partai Gelora Ingatkan PKS Pernah Memberikan Cap Pengkhianat kepada Prabowo Karena Merapat ke Pemerintahan Jokowi

Ket. Foto: Partai Gelora Mengingatkan PKS Pernah Memberikan Cap Pengkhianat kepada Prabowo Subianto Source: (Foto/Instagram/@prabowo)

Politik, gemasulawesi – Mahfuz Sidik, yang merupakan Sekjen Partai Gelora, menyatakan menolak PKS bergabung ke pemerintahan Prabowo Subianto.

Menurut Mahfuz Sidik, PKS sebelumnya pernah melontarkan serangan ke Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Mahfuz Sidik juga menyinggung tentang pernyataan PKS yang pernah memberikan cap pengkhiatan kepada Prabowo Subianto dikarenakan bergabung dengan pemerintahan Jokowi dan Ma’ruf Amin di tahun 2019 lalu.

Baca Juga:
Sebut Luar Biasa, PAN Nyatakan Mengapresiasi Langkah Prabowo Subianto Melakukan Silaturahmi ke Berbagai Partai Politik

Mahfuz mengungkapkan jika di tahun 2019 lalu, Prabowo Subianto memutuskan bersedia merapat ke kabinet Presiden Jokowi, banyak yang mencapnya sebagai pengkhianat.

“Umumnya cap pengkhianat untuk Prabowo Subianto tersebut datang dari basis pendukung PKS,” katanya.

Lebih lanjut, Mahfuz Sidik menerangkan jika selama proses kampanye Pemilu tahun 2024, dari kalangan PKS banyak memunculkan narasi sangat ideologis untuk menyerang Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Baca Juga:
Belum Dapat Dipastikan Kapan Mengunjungi PKS, Gerindra Sebut Prabowo Akan Mendatangi Semua Partai Politik

Mahfuz Sidik juga mengingatkan narasi tentang Nabi Musa dan Firaun dari kalangan PKS.

“Dahulu, kalangan PKS menganalogikan Nabi Musa tidak perlu berutang kepada Firaun dikarenakan Anies Baswedan pernah diusung menjadi calon Gubernur Jakarta di tahun 2017 oleh Partai Gerindra,” ujarnya.

Selain itu, menurutnya, selama ini, PKS juga sering memunculkan narasi yang mengadu domba dan juga memecah belah masyarakat Indonesia.

Baca Juga:
Mengenai Putusan MK Terkait Hasil Pilpres, Ketua MPR Sebut Masih Menyisakan PR untuk Parlemen dan Pemerintah yang Akan Datang

Mahfuz Sidik menekankan jika selama ini, Presiden Jokowi dan juga Prabowo Subianto juga telah sering mengingatkan untuk tidak memberikan narasi yang memecah belah ideologi dan juga politik.

“Narasi-narasi yang memiliki resiko untuk membelah masyarakat secara politik dan ideologis adalah yang sering diingatkan oleh Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto,” tuturnya.

Diketahui jika sebelumnya, Mahfuz Sidik juga sebelumnya memberikan respons terkait dengan langkah politik PKS yang dilaporkan membuka diri untuk bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Baca Juga:
Terkait Peran untuk Membantu, NasDem Sebut Memulainya dengan Menyiapkan Ide Besar untuk Pemerintahan Prabowo dan Gibran

Mahfuz Sidik mengatakan jika sekarang PKS ingin merapat dikarenakan proses politik telah selesai, apa PKS memang segampang itu memainkan narasi ideologisnya.

“Apa kata para pendukung fanatiknya? Menurut saya, sepertinya ada pembelahan sikap antara elite PKS dengan yang menjadi massa pendukungnya,” paparnya. (*/Mey)

Bagikan: