Melalui Terobosan dalam Memasarkan Produk, Menteri Perdagangan Meminta IMA untuk Terus Berkontribusi bagi Perekonomian Indonesia

Ket. Foto: Menteri Perdagangan Meminta IMA untuk Terus Memberikan Kontribusi untuk Perekonomian Indonesia Source: (Foto/Instagram/@zul.hasan)

Nasional, gemasulawesi – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menyatakan jika dia meminta IMA (Indonesia Marketing Association) atau organisasi profesi pemasaran dan kewirausahaan terus berkontribusi untuk perekonomian Indonesia.

Hal itu, menurut Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, dapat dilakukan melalui terobosan dan ide-ide yang baru dalam memasarkan produk.

Dalam keterangannya kemarin, 4 Mei 2024, Zulkifli Hasan menyampaikan di tengah situasi ekonomi global yang melambat dan juga geopolitik yang belum stabil, sinergi dan kolaborasi menjadi sangat penting.

Baca Juga:
Tepis Isu Menjadi Penghalang, Gerindra Sebut Presiden Jokowi Mendorong Terselenggaranya Pertemuan antara Prabowo dengan Megawati

“Selain itu juga dapat menjadi kata kunci,” katanya.

Dalam kesempatan itu, pria yang akrab disapa Zulhas itu juga menekankan pemasaran tidak hanya melakukan iklan, namun, juga meningkatkan kreatifitas.

“Juga membuat terobosan yang baru dalam memasarkan ide atau produk untuk dapat memenangkan persaingan yang terjadi,” ujarnya.

Baca Juga:
Hanya Diadakan di Beberapa Titik, Khofifah Sebut Pesantren Ramadhan Ditujukan untuk Menanamkan Nilai Positif pada Anak Balita

Hadir dalam kesempatan yang sama, Suparno Djasmin, yang merupakan Presiden IMA, menerangkan IMA mempunyai peran yang strategis untuk memajukan perekonomian RI.

Karena hal tersebut, Suparno memaparkan dibutuhkan inklusivitas dengan mendorong kolaborasi dan sinergi dalam 4 pilar anggota IMA, yakni akademisi, profesional, pengusaha dan pemerintah.

“Sehingga nantinya akan tercipta strategi pemasaran yang strategis dan efektif,” ucapnya.

Baca Juga:
Pria Ini Tolak Bayar Pajak Rp26 Juta, Pilih Robek Tas Hermes yang Dibawanya dari Hongkong di Depan Petugas Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta

Mengenai sinyal pelemahan ekonomi pada kuartal I tahun 2024, dengan tekanan yang terjadi di nilai rupiah, inflasi komoditas yang menyentuh 10 persen dan juga kenaikan suku bunga, Suparno menegaskan itu menjadi tantangan yang perlu diwaspadai.

Menurutnya, kondisi dari ketidakpastian global dan juga kondisi Indonesia yang sedang terkontraksi ini mengingatkan masyarakat Indonesia untuk tetap waspada dan tetap bersemangat untuk meningkatkan kontribusi IMA.

“Semua itu dilakukan untuk dapat membantu masyarakat menghadapi era ketidakpastian yang sekarang terjadi ini dengan baik, namun, tetap mengutamakan kolaborasi dan juga sinergi antara 4 pilar dalam IMA,” jelasnya.

Baca Juga:
Jadi Tren di Media Sosial, Kemenag bersama Pemerintan Arab Saudi Sepakat Larang Haji dan Umroh Backpacker, Tak Bisa Lagi Pakai Visa Wisata

Suparno menyampaikan saat ini, IMA didukung oleh lebih dari 6.000 anggota yang berada di seluruh Indonesia.

Dia mengatakan IMA mengusung 3 inisiatif strategis, yakni peningkatan keahlian terkini di bidang pemasaran UMMK, pemberdayaan UMKM dan mendukung Sustainable Development Goals. (*/Mey)

Bagikan: