Isu Adanya Prajurit yang Dibayar untuk Lakukan Perang di Ukraina, Panglima TNI Tegaskan Itu Adalah Hoaks

Ket. Foto: Panglima TNI Menegaskan Isu Prajurit TNI yang Dibayar untuk Melakukan Perang di Ukraina Adalah Hoaks Source: (Foto/Instagram/@91agussubiyanto)

Nasional, gemasulawesi – Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, membantah mengenai isu terdapat prajurit TNI yang dibayar untuk perang di Ukraina.

Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, menyatakan dirinya bahkan telah melakukan pengecekan langsung ke Atase Pertahanan di Moskow, Rusia.

Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, menerangkan jika tidak ada data yang dimaksud.

Baca Juga:
Terkait Mudik Idul Fitri 2024, Wapres Pastikan Potensi Lonjakan Telah Diantisipasi Pemerintah

“Kita tidak ada tentara yang mendapatkan bayaran seperti isu yang beredar dan kita juga telah mengecek ke Kedutaan Rusia, dan itu semua hoaks,” katanya.

Agus menegaskan TNI tidak pernah menganut tentara bayaran dan bahwa perekrutan prajurit dilakukan melalui mekanisme khusus.

Lebih lanjut, Jenderal Agus Subiyanto menuturkan jika TNI adalah tentara sukarela atau militer wajib yang direkrut melalui perekrutan yang ada di wilayah-wilayah yang ada di seluruh Indonesia.

Baca Juga:
Diperingatkan KPPU, Lion Air Bantah Tudingan Terkait Harga Tiket Pesawat yang Melambung Setiap Jelang Masa Mudik Lebaran

Selain itu, juga melalui tamtama, bintara, perwira.

“Ada juga Akmil di beberapa tempat dan seperti yang sebelumnya saya sampaikan, militer wajib,” ujarnya.

Sebelumnya, beredar kabar jika 10 WNI menjadi tentara bayaran untuk Ukraina dalam perang negara tersebut melawan Rusia.

Baca Juga:
Akan Resmikan Bandara Singkawang dan Laksanakan Sejumlah Agenda Lain, Presiden Jokowi Lakukan Kunjungan Kerja ke Kalimantan Barat

Hal tersebut berdasarkan data yang diungkapkan oleh Kedutaan Besar Rusia yang berada di Indonesia.

Data tersebut disebutkan bersumber dari Kementerian Pertahanan atau Kemenhan Rusia yang menyatakan jika 13.387 tentara asing telah memasuki Ukraina sejak tanggal 24 Februari 2022.

Selain itu, Rusia juga menyampaikan jika 5.962 tentara asing yang menjadi tentara bayaran telah tewas di medan perang.

Baca Juga:
Telah Membuat Pernyataan Siap untuk Ditugaskan Dimana Saja, Plt BKN Tegaskan ASN Tidak Boleh Menolak Dipindahkan ke IKN

Di sisi lain, sebelumnya, dikabarkan jika Panglima TNI telah menyiapkan sekitar 133.416 personel TNI untuk mengamankan pelaksanaan Pilkada tahun 2024.

Dikatakan Panglima TNI jika para personel tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Jenderal Agus Subiyanto merinci jika sebanyak 7,823 personel diterjunkan di wilayah Kodam Jaya dan sekitar 10.708 akan berada di Kodam IX/Udayana, serta 9.795 personel di Kodam IV/Diponegoro.

Baca Juga:
Keluarkan Surat Edaran, Menaker Sebut THR Wajib Dibayarkan Secara Penuh dan Paling Lambat 7 Hari Sebelum Idul Fitri

Kemudian untuk wilayah Kodam I/Bukit Barisan akan ada sebanyak 7.711 personel dan sekitar 4.621 personel di wilayah Kodam VVII/Cendrawasih, sedangkan di wilayah Kodam III/Siliwangi sebanyak 9.365 personel.

“Jajaran TNI juga akan selalu memegang prinsip netralitas dan hal ini termasuk dalam pengamanan Pilkada serentak di Indonesia,” ucapnya.

Menurut Jenderal Agus Subiyanto, pihak TNI juga akan memfasilitasi alutsista yang memadai kepada personel yang ditugaskan untuk mengamankan Pilkada. (*/Mey)

Bagikan: