Dapat Mengakomodir Terciptanya Lingkungan yang Lebih Adil, Menkeu Beri Masukan Soal Solusi 2 Pilar Perpajakan pada Sekjen OECD

Ket. Foto: Menteri Keuangan Memberikan Masukan Terkait Solusi 2 Pilar Perpajakan pada Sekjen OECD Source: (Foto/Instagram/@smindrawati)

Nasional, gemasulawesi – Menurut laporan, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, memberikan masukan mengenai solusi 2 pilar perpajakan atau yang juga disebut dengan two-pillar solution kepada Sekjen OECD (Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi), Mathias Cormann.

Dalam keterangannya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengungkapkan dia menyampaikan saran terkait Pillar 1 dan Pillar 2 sehingga nantinya dapat mengakomodir terciptanya lingkungan yang lebih adil untuk ke depannya.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menambahkan hal tersebut juga untuk menciptakan kerja sama yang lebih efektif dalam mengimplementasikan two-pillar solution tersebut.

Baca Juga:
Hadapi Resesi Ekonomi Global, Pemerintah Melalui Kemenparekraf Disebutkan Miliki Cara untuk Menangkalnya

“Solusi 2 pilar itu juga diinisasi oleh OECD/G-20, dimana pilar satu adalah usulan solusi dari OECD/G-20 untuk menjamin basis pajak dan juga hak pemajakan yang lebih adil untuk konteks ekonomi digital,” ujarnya.

Sri Mulyani melanjutkan bahwa pilar dua berkaitan dengan perpajakan mininum global untuk perusahaan-perusahaan yang bergerak antar negara.

“Itu untuk perusahaan antar negara yang memiliki potensi terjadi praktik penghindaran pajak dan juga penggelapan pajak,” katanya.

Baca Juga:
Jumlah Penumpang Meningkat, KCIC Tambah Jadwal Operasional Kereta Cepat Whoosh Jadi 44 Perjalanan Setiap Hari pada Bulan Maret

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyampaikan dukungan Indonesia terhadap Inclusive Framework on BEPS (Base Erosion Profit Shifting) dalam rangka melakukan reformasi kerangka pajak internasional.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, juga mengungkapkan apresiasinya untuk OECD Economic Survey of Indonesia 2024 yang membantu dalam memberikan analisis yang objektif.

“Juga analisis yang komprehensif terhadap perekonomian Indonesia dengan 2 tema yang utama, yakni digitalisasi dan transisi menuju perekonomian yang hijau,” ucapnya.

Baca Juga:
Terkait Pemerintahan Baru, Presiden Jokowi Ingatkan Harus Pertimbangkan Setiap Langkah yang Akan Diambil

Dilaporkan jika Menteri Keuangan, Sri Mulyani, bersama dengan Sekjen OECD melakukan pembahasan proses aksesi Indonesia menjadi anggota penuh OECD, serta beberapa topik yang lain yang berkaitan dengan kerja sama Indonesia dengan OECD.

“Aksesi ini adalah wujud komitmen Indonesia dalam meningkatkan peranannya untuk dapat terus aktif berkontribusi dalam skala global yang sejalan dan selaras dengan visi pembangunan Indonesia Emas 2045,” terangnya.

Sebelumnya, dilaporkan jika Menteri Keuangan, Sri Mulyani, melakukan pertemuan dengan Presiden Bank Dunia, Ajay Banga, di Brazil. (*/Mey)

Bagikan: