Nasional, gemasulawesi – Menurut laporan, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, memberikan masukan mengenai solusi 2 pilar perpajakan atau yang juga disebut dengan two-pillar solution kepada Sekjen OECD (Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi), Mathias Cormann.
Dalam keterangannya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengungkapkan dia menyampaikan saran terkait Pillar 1 dan Pillar 2 sehingga nantinya dapat mengakomodir terciptanya lingkungan yang lebih adil untuk ke depannya.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menambahkan hal tersebut juga untuk menciptakan kerja sama yang lebih efektif dalam mengimplementasikan two-pillar solution tersebut.
“Solusi 2 pilar itu juga diinisasi oleh OECD/G-20, dimana pilar satu adalah usulan solusi dari OECD/G-20 untuk menjamin basis pajak dan juga hak pemajakan yang lebih adil untuk konteks ekonomi digital,” ujarnya.
Sri Mulyani melanjutkan bahwa pilar dua berkaitan dengan perpajakan mininum global untuk perusahaan-perusahaan yang bergerak antar negara.
“Itu untuk perusahaan antar negara yang memiliki potensi terjadi praktik penghindaran pajak dan juga penggelapan pajak,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyampaikan dukungan Indonesia terhadap Inclusive Framework on BEPS (Base Erosion Profit Shifting) dalam rangka melakukan reformasi kerangka pajak internasional.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, juga mengungkapkan apresiasinya untuk OECD Economic Survey of Indonesia 2024 yang membantu dalam memberikan analisis yang objektif.
“Juga analisis yang komprehensif terhadap perekonomian Indonesia dengan 2 tema yang utama, yakni digitalisasi dan transisi menuju perekonomian yang hijau,” ucapnya.
Dilaporkan jika Menteri Keuangan, Sri Mulyani, bersama dengan Sekjen OECD melakukan pembahasan proses aksesi Indonesia menjadi anggota penuh OECD, serta beberapa topik yang lain yang berkaitan dengan kerja sama Indonesia dengan OECD.
“Aksesi ini adalah wujud komitmen Indonesia dalam meningkatkan peranannya untuk dapat terus aktif berkontribusi dalam skala global yang sejalan dan selaras dengan visi pembangunan Indonesia Emas 2045,” terangnya.
Sebelumnya, dilaporkan jika Menteri Keuangan, Sri Mulyani, melakukan pertemuan dengan Presiden Bank Dunia, Ajay Banga, di Brazil. (*/Mey)