Nasional, gemasulawesi – Dalam himbauan yang diumumkan tanggal 17 Januari 2024 hari ini, PVMBG diketahui mengubah jarak rekomendasi untuk masyarakat melakukan kegiatan masyarakat di daerah sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki dari 4 kilometer menjadi 5 kilometer.
PVMBG sebelumnya meminta masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan apapun dari jarak 5 kilometer dari Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Ketua PVMBG, Hendra Gunawan, mengungkapkan jika himbauan tersebut disampaikan karena terjadi peningkatan aktivitas dari Gunung Lewotobi Laki-Laki yang kini berada di status awas atau level IV.
Baca Juga:
Kembali Lakukan Groundbreaking, Presiden Jokowi Kunker ke IKN Hari Ini
“Sedangkan untuk arah utara-timur, himbauannnya adalah sekitar 6 kilometer untuk masyarakat tidak melakukan kegiatan apapun,” katanya.
Hendra menyatakan PVMBG telah mencatat terjadi letusan yang tinggi kolom erupsi yang dihasilkan sekitar 600 meter.
“Kolom erupsi tersebut memiliki warna putih hingga kelabu tebal di pukul 20.58 WITA,” ujarnya.
Lebih lanjut, Gunung Lewotobi Laki-Laki juga menghasilkan lava pijar yang arahnya menuju ke arah barat daya-barat.
“Untuk jaraknya sekitar 2 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Hendra menuturkan data kegempaan yang dicatat oleh PVMBG menunjukkan terdapat peningkatan dari gempa yang memiliki frekuensi rendah yang cukup signifikan.
“Untuk hal ini, menandai terjadinya pergerakan magma yang menuju ke permukaan dalam waktu yang juga cukup singkat,” jelasnya.
Hendra membeberkan pergerakan magma tersebut berpotensi membuat volume lava di daerah kawah juga meningkat.
“Peningkatan yang akan dihasilkan juga untuk aliran lava dan awan panas karena aktivitas tersebut,” terangnya.
Di pukul 00.00 hingga 24.00 WITA di hari Selasa kemarin, dengan pemantauan kegempaan yang sama, terdapat sekitar 13 kali gempa awan panas guguran.
“Terdapat juga 10 kali gempa tremor harmonik dan terjadi 1 kali gempa vulkanik yang dalam,” ujarnya.
Ketua PVMBG tersebut menerangkan dengan terjadinya gempa tremor harmonik, pihaknya mengakui khawatir tingkat eksplosivitas erupsi juga akan meningkat.
Hendra Gunawan juga menyampaikan himbauannya yang lain, yaitu agar masyarakat menggunakan masker dan juga waspada terhadap potensi banjir lahar akibat hujan. (*/Mey)