Bicara di Forum Rektor Tahunan, Presiden Jokowi Akui Indonesia Sering Terlena Jual Barang Mentah

Ket. Foto: Presiden Jokowi Mengungkapkan Indonesia Memang Sering Terlena Menjual Barang Mentah (Foto/X/@jokowi) Source: (Foto/X/@jokowi)

Nasional, gemasulawesi – Hari ini, Presiden Jokowi diketahui menghadiri Forum Rektor Tahunan yang diselenggarakan di Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Dalam kesempatannya memberikan pidato, Presiden Jokowi mengakui jika Indonesia sering terlena dalam hal penjualan barang-barang mentah.

Presiden Jokowi kemudian mencontohkan batu bara yang cuma dicangkul dan selanjutnya langsung diekspor dalam bentuk barang mentah.

Baca Juga:
Posisi Masih Kosong, ICW Minta Presiden Jokowi untuk Segera Ajukan Sosok Pengganti Firli Bahuri ke DPR

Menurutnya, jika hal ini terus dilakukan, Indonesia tidak akan pernah menjadi negara maju seperti negara-negara lain yang telah lebih dahulu maju.

“Selain batu bara, Indonesia juga mengekspor nikel hingga bauksit dengan bentuk mentahan juga sebelumnya,” katanya.

Diketahui jika kini kedua komoditas tersebut telah dilarang untuk diekspor mentah seperti sebelumnya.

Baca Juga:
93 Pegawai Lakukan Pungli, MAKI Harap KPK Dapat Tangani Pelaku dengan Tegas

“Namun, saya akui jika menjual barang mentah, memang pasarnya sangat mudah dan juga keuntungan yang didapatkan pun jelas,” ujarnya.

Tetapi, menurut Jokowi, Indonesia tidak memperoleh nilai tambah jika melakukan hal tersebut.

Kepala Negara menuturkan, meskipun SDA melimpah yang dimiliki Indonesia telah dihilirisasi, Indonesia juga masih membutuhkan SDM yang berkualitas.

Baca Juga:
Bersedia Jadi Saksi Meringankan untuk Firli Bahuri, Yusril Ihza Mahendra Akan Jalani Pemeriksaan Hari Ini

“Kita juga memerlukan ilmu pengetahuan dan juga teknologi yang tidak kalah kualitasnya,” tandasnya.

Oleh karena itu, Kepala Negara kemudian menugaskan perguruan tinggi di seluruh Indonesia untuk menciptakan SDM yang unggul serta berkualitas dalam rangka menyambut Indonesia Emas 2045 mendatang.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga mengakui dirinya kaget saat melihat data yang berkaitan dengan rasio penduduk yang memiliki pendidikan tinggi di Indonesia sangat rendah.

Baca Juga:
Kasus Pungli Pegawai, ICW Himbau KPK Pastikan Rekrutmen Kedepankan Nilai Integritas

“Untuk itu, nantinya pemerintah dan pihak-pihak terkait akan mencari solusi untuk mengatasi masalah ini,” jelasnya.

Kepala Negara juga membandingkannya dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Vietnam.

Dia mengatakan kedua negara tersebut memiliki rasio penduduk berpendidikan tinggi dibandingkan Indonesia.

Baca Juga:
Agar Mampu Berperan di Pembangunan, Wakil Ketua MPR Sebut Kemudahan Akses Pendidikan Harus Konsisten Ditingkatkan

“Indonesia memiliki angka rasio 0,45 persen yang jika dibandingkan Vietnam dan Malaysia itu jauh sekali rasionya,” terangnya.

Untuk solusi, Presiden menyampaikan akan melakukan rapat terkait masalah ini di minggu ini dan mengambil kebijakan yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut. (*/Mey)

Bagikan: