Terdapat 10, Jokowi Terima Surat Kepercayaan dari Sejumlah Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Hari Ini

Ket. Foto : Jokowi Menerima Surat Kepercayaan dari 10 Duta Besar Negara Sahabat Hari Ini (Foto/X/@jokowi) Source: (Foto/X/@jokowi)

Nasional, gemasulawesi – Pada tanggal 8 Desember 2023 hari ini, Presiden Jokowi dikabarkan menerima surat kepercayaan dari beberapa duta besar luar biasa dan berkuasa penuh atau biasa juga disebut dengan LBPP dari negara-negara sahabat.

Diketahui jika terdapat 10 orang duta besar dari negara-negara sahabat yang menyerahkan surat kepercayaannya kepada Presiden Jokowi.

Menurut laporan, acara Presiden Jokowi dan para duta besar tersebut diselenggarakan di Istana Merdeka.

Baca Juga: Masih Lakukan Kunjungan Kerja ke NTT, Presiden Jokowi Resmikan Sistem Penyediaan Air Minum Kali Dendeng di Kupang

Untuk prosesnya, lagu kebangsaan Indonesia Raya diketahui menjadi pembuka dan setelahnya, para duta besar menyerahkan surat kepercayaannya kepada Presiden Jokowi satu per satu.

Dikatakan dengan penyerahan surat kepercayaan tersebut, maka para duta besar tersebut dengan resmi memulai tugasnya di Indonesia.

Untuk acara hari ini, Jokowi diketahui didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan juga Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Baca Juga: Pentas Seni Butet Kartaredjasa Diduga Intimidasi dari Pihak Kepolisian, Amnesty Internasional Nilai Ingatkan Kembali Masa Orde Baru

Untuk 10 duta besar dari para negara sahabat tersebut, yakni Denmark, Kamboja, Kazakhstan, Rwanda, Pakistan, Chile, Laos, Kanada, Yordania daan yang terakhir adalah Angola.

Sebelumnya, Presiden Jokowi yang beberapa hari ke belakang melakukan kunjungan kerjanya ke NTT diisukan melakukannya untuk membuntuti Ganjar Pranowo yang juga sedang berkampanye di NTT.

Namun, pihak Istana telah membantah hal tersebut yang juga dibantah langsung oleh Jokowi.

Baca Juga: Dewas KPK Tidak Akan Lakukan Konfrontasi dengan SYL, Firli Bahuri Jalani Pemeriksaan Polisi Kembali Hari Ini

Jokowi menekankan jika jadwal kunjungan kerja presiden sebelumnya telah ditentukan dan dirancang 3 bulan sebelumnya.

“Dan jadwal kerja presiden itu juga pasti memiliki tujuan,” katanya.

Dia kemudian mencontohkan saat dirinya berada di NTT yang melakukan peresmian di sejumlah titik, seperti misalnya gereja hingga rumah sakit yang disebut menjadi rumah sakit terbesar di Indonesia timur.

Baca Juga: Kunjungan Kerja di Kupang, Presiden Jokowi Berkumpul dengan Masyarakat Hingga Ikut Joget Gemu Famire

“Biasanya dari kementerian sebelumnya telah mengantre lama, 3 bulan sebelumnya,” ujarnya.

Di sisi lain, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, menyebutkan agenda Presiden ke NTT telah disusun jauh-jauh hari, baik lokasi, waktu dan juga agenda acaranya.

“Bukan dadakan saat Pak Ganjar kampanye di NTT,” pungkasnya.

Baca Juga: Khawatir Gesekan Dapat Terjadi, Pemko Sabang Desak UNHCR Segera Pindahkan Rohingya

Ari melanjutkan jika hal yang sama dilakukan untuk kunjungan ke luar negeri. (*/Mey) 

 

Bagikan: