Kontroversi KKB Papua: Freddy Numberi Tegaskan Operasi Militer Tetap Berpegang pada Prinsip HAM, Asalkan…

<p>Freddy Numberi menegaskan perlu upaya khusus untuk meredam konflik di Papua (Foto/Papua Center) </p>
Freddy Numberi menegaskan perlu upaya khusus untuk meredam konflik di Papua (Foto/Papua Center)

Nasional, gemasulawesi – Kontroversi terkait aksi kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang semakin merajalela di Papua kembali memunculkan perdebatan terkait tindakan pemerintah untuk menumpas mereka, Mantan Gubernur Papua, Freddy Numberi, turut buka suara dan menegaskan bahwa operasi militer yang dilakukan oleh pemerintah tetap berpegang pada prinsip hak asasi manusia (HAM).

Freddy Numberi, sebagai salah satu tokoh penting di Papua, memberikan pandangan kritis dan saran konstruktif bagi pemerintah dalam menangani aksi KKB di daerah tersebut.

Baca Juga : Dibongkar Freddy Numberi: Plot Jahat Kolonialisme dalam Sejarah Papua yang Membuat Separatisme Berkembang Biak

Ia menyarankan agar warga sipil yang berada di daerah yang dikuasai oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) dievakuasi untuk meminimalisir risiko terjadinya korban sipil.

Saran ini diutarakan oleh Freddy Numberi, yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur Papua pada tahun 1998-2000, sebagai upaya untuk menyelesaikan konflik di Papua yang semakin memanas.

Baca Juga : Topan Freddy Membawa Hujan Lebat ke Beberapa Bagian Afrika

Freddy Numberi, yang pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan Indonesia pada periode 2009-2011, memberikan saran kontroversial dalam menangani kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

Selain menyarankan evakuasi warga sipil, Freddy juga menekankan perlunya TNI untuk melaksanakan operasi militer terhadap KKB yang telah menyatakan diri sebagai kombatan.

Baca Juga : Ini nih Prinsip Hubungan bagi ENTJ, MBTI Paling Ambisius

“Tentara Pembebasan Papua Barat sudah memperlihatkan diri sebagai kombatan, bukan hanya kriminal biasa,” tegas Freddy, menyoroti bahwa penyelesaian masalah di Papua memerlukan pendekatan yang lebih kompleks dan holistik.

Mantan Danlantamal V dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, Freddy Numberi, kembali menyuarakan pandangannya terkait penanganan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

Baca Juga : Satu Orang Tewas Akibat Topan Freddy yang Menghantam Mozambik

Freddy menegaskan bahwa pelaksanaan operasi militer oleh TNI tidak akan melanggar hak asasi manusia (HAM), mengingat hal tersebut sudah termasuk dalam perjanjian Konferensi Jenewa.

Dalam pandangan Freddy, TPNPB-OPM telah menguasai sebagian wilayah dan kerap melakukan aksi kekerasan, sehingga evakuasi dan pengungsian warga menjadi hal yang harus dilakukan sebelum melakukan operasi militer.

Baca Juga : 5 Zodiak Berprinsip Hidup Simpel, Ogah Campuri Urusan Orang

“Agar tidak terjadi pelanggaran HAM, pengungsian penduduk dan warga sipil harus dilakukan sebelum operasi militer,” jelas Freddy.

Menurutnya, pembersihan daerah hanya dapat dilakukan setelah daerah tersebut dinyatakan steril dari penduduk dan warga sipil.

Seperti di Nduga, masyarakatnya dievakuasi terlebih dahulu sebelum dilakukan operasi militer.

Freddy menyarankan agar penduduk di Nduga harus dievakuasi terlebih dahulu sebelum melakukan operasi militer. “Kita bisa membangun tenda-tenda dan memberi bantuan pangan untuk memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi selama masa pengungsian,” katanya saat hadir dalam acara “Temu Warga Papua 2023” di wilayah Jakarta Pusat.

Meskipun memberikan saran yang kontroversial, Freddy menegaskan bahwa tindakan tersebut perlu dilakukan sebagai upaya untuk meminimalisir risiko korban sipil dalam operasi militer. (*/YN) 

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News

...

Artikel Terkait

wave

Bahaya Cuaca Ekstrem Mengintai Jawa Timur, Surabaya Diguyur Hujan di Pagi Hari pada 7 Mei 2023

Berikut merupakan prakiraan cuaca pada 7 Mei 2023, ada beberapa wilayah yang diguyur hujan, berawan dan cerah.

Cuaca Ekstrem Mengancam Jawa Tengah pada 7 Mei 2023, Semarang Siap-Siap Diguyur Hujan Sepanjang Siang dan Malam

Berikut merupakan prakiraan cuaca pada 7 Mei 2023, ada beberapa wilayah yang diguyur hujan, berawan dan cerah.

Siaga Cuaca Jawa Barat: Bogor, Bandung, dan Bekasi Terkena Dampak Cuaca Ekstrem pada 7 Mei 2023

Berikut merupakan prakiraan cuaca pada 7 Mei 2023, ada beberapa wilayah yang diguyur hujan, berawan dan cerah.

Terjangan Cuaca Ekstrem di Jakarta pada 7 Mei 2023: Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Barat Terdampak Hujan Lebat

Berikut merupakan prakiraan cuaca pada 7 Mei 2023, ada beberapa wilayah yang diguyur hujan, berawan dan cerah.

Mobil RI1 Mercedes Benz S600 Guard Sempat Nyangkut, Demi Tembus Jalan Rusak Lampung

Bagaimana rasanya jika mobil super mewah yang biasanya digunakan oleh pejabat tinggi negara seperti Mercedes Benz S600 Guard tidak mampu melewati jalan rusak di Lampung?

Berita Terkini

wave

Ketika Rasa Cinta Berbenturan dengan Aturan Agama, Inilah Sinopsis Film Dilanjutkan Salah Disudahi Perih

Film Dilanjutkan Salah Disudahi Perih akan segera hadir di bioskop Indonesia, menceritakan drama percintaan yang emosional

Antisipasi Konflik, Polresta Ambon Dirikan Pos dan Gelar Patroli Gabungan

Polresta Ambon siagakan personel gabungan, dirikan pos, dan lakukan patroli untuk cegah konflik Kailolo-Kabauw meluas ke wilayah lain.

Dwiarso Budi Santiarto Terpilih Jadi Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Hakim Agung Dwiarso Budi Santiarto resmi terpilih sebagai Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial setelah unggul dalam dua putaran pemilihan.

Evakuasi Pekerja Terjebak di Tambang Grasberg Freeport Papua

PT Freeport menghentikan operasi sementara untuk mengevakuasi tujuh pekerja yang terjebak longsor di tambang bawah tanah Grasberg Papua.

Penjarahan Rumah Uya Kuya: Satu Pelaku di Bawah Umur Terlibat, Polisi Amankan Barang Bukti dan Kejar Tersangka Lain

Polisi tangani kasus penjarahan rumah Uya Kuya, libatkan anak di bawah umur, amankan barang bukti, dan buru pelaku lainnya.


See All
; ;