Di Tengah Demo Besar-Besaran Tolak RUU Pilkada, Email DPR RI Diretas, Pelaku Ancam Bocorkan Data Sensitif Ini Jika Tuntutan Tak Dipenuhi

Email DPR RI diretas di tengah aksi demo besar-besaran yang menolak RUU Pilkada disahkan.
Email DPR RI diretas di tengah aksi demo besar-besaran yang menolak RUU Pilkada disahkan. Source: Foto/ilustrasi/Pixabay

Nasional, gemasulawesi - Kegaduhan yang melanda ranah politik Indonesia kian memanas setelah pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada di Badan Legislasi (Baleg) DPR RI. 

RUU ini memicu gelombang protes dan aksi unjuk rasa besar-besaran di berbagai daerah, terutama di ibu kota Jakarta. 

Revisi terhadap aturan Pilkada, yang dianggap oleh banyak pihak sebagai upaya untuk melemahkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK), telah menimbulkan kekhawatiran luas di kalangan masyarakat.

Protes terhadap RUU Pilkada tidak hanya muncul dari kalangan aktivis, tetapi juga melibatkan warganet yang menggaungkan tagar #KawalPutusanMK di media sosial X (dulu dikenal sebagai Twitter). 

Baca Juga:
KPU Tegaskan Komitmennya Patuhi Putusan MK Terkait UU Pilkada, Ini Alasan dan Langkah-langkah Strategis yang Akan Diambil

Protes ini juga memicu aksi turun ke jalan yang melibatkan ribuan demonstran yang berunjuk rasa di depan Gedung MPR-DPR RI di Senayan, Jakarta.

Tuntutan para demonstran dan warganet jelas: hentikan revisi RUU Pilkada yang mereka yakini akan menganulir putusan MK terkait ambang batas pencalonan kepala daerah dan syarat usia kandidat. 

Mereka khawatir bahwa perubahan ini akan membuka jalan bagi praktik-praktik politik yang tidak sehat dan merusak integritas sistem demokrasi yang selama ini telah diperjuangkan.

Di tengah situasi yang kian memanas, muncul kabar mengejutkan bahwa email resmi DPR RI telah diretas. 

Baca Juga:
Melalui Program SSW Tahap III Tahun 2024, Kota Palu Mendapat Kuota 70 Orang untuk Bekerja di Jepang

Peretasan ini diduga terkait langsung dengan kegaduhan yang disebabkan oleh RUU Pilkada. 

Pelaku peretasan, yang hingga kini belum diketahui identitasnya, menyebarkan pesan darurat kepada seluruh rakyat Indonesia melalui email tersebut, menyerukan perlawanan terhadap ketidakadilan dan nepotisme yang dianggap sedang terjadi.

Dalam pesan tersebut, para peretas mengancam akan membocorkan informasi sensitif milik DPR RI jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. 

Mereka mendesak agar DPR menghentikan segala upaya yang mereka nilai merusak Konstitusi, dengan ancaman akan menyebarkan informasi rahasia ke seluruh dunia dalam waktu dekat.

Baca Juga:
Dilakukan dalam Kurun Waktu 2 Hari Berturut-Turut, Polisi Ungkap 3 Kasus Penangkapan Ikan Secara Ilegal di Perairan Sulawesi Tengah

Indra Iskandar, Sekretaris Jenderal DPR RI, segera merespons insiden ini dengan menonaktifkan akun email yang disalahgunakan tersebut. 

Ia juga menyatakan bahwa pihak Kesetjenan DPR RI tengah melakukan investigasi mendalam bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk mengatasi masalah ini dan mencegah terjadinya kebocoran data lebih lanjut.

Kejadian peretasan ini menambah lapisan baru dalam polemik yang sudah memanas. 

Banyak yang menduga bahwa serangan siber ini merupakan bentuk eskalasi dari protes masyarakat yang tidak hanya terbatas pada aksi di jalanan atau media sosial, tetapi juga merambah ke ranah digital. 

Baca Juga:
Dalam Rangka Menjajaki Peluang Kerja Sama untuk Pembangunan Berkelanjutan, Gubernur Sulteng Sambut Kedatangan Pejabat AS

Dengan semakin kompleksnya situasi ini, DPR RI kini menghadapi tekanan yang lebih besar untuk segera merespons tuntutan publik dan menyelesaikan masalah ini tanpa menimbulkan kerugian lebih lanjut bagi negara.

Keterkaitan antara kegaduhan politik seputar RUU Pilkada dan serangan siber ini menunjukkan betapa seriusnya isu ini di mata publik. 

Selain menjadi tantangan bagi para pembuat kebijakan, situasi ini juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keamanan informasi di tengah dinamika politik yang sedang berlangsung. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
KPU Tegaskan Komitmennya Patuhi Putusan MK Terkait UU Pilkada, Ini Alasan dan Langkah-langkah Strategis yang Akan Diambil

KPU berkomitmen mematuhi putusan MK dengan mengkaji dan merevisi peraturan Pilkada 2024, serta melakukan konsultasi dengan DPR.

Aksi Massa Tolak Revisi UU Pilkada 2024 di Jakarta Kian Memanas, Anggota DPR RI Ini Disambut Lemparan Botol dan Sorakan Demonstran

Anggota DPR RI Habiburokhman disambut lemparan botol dan sorakan demonstran saat hendak menemui massa yang molak RUU Pilkada 2024.

Memanas! Demo Tolak RUU Pilkada di Semarang Berujung Ricuh, Massa Dorong Pagar DPRD Jawa Tengah hingga Jebol

Aksi ribuan massa di Semarang menolak RUU Pilkada memanas, jebol pagar DPRD Jateng, dan menuntut integritas pilkada.

Tak Hanya di Depan Gedung DPR RI Jakarta, Ribuan Massa Juga Gelar Aksi Demo Besar-besaran Tolak Revisi UU Pilkada di 15 Kota Besar Ini

Ribuan massa di 15 kota besar unjuk rasa menolak revisi UU Pilkada yang mengabaikan putusan MK 2024.

Dikepung Ribuan Massa, Ketua DPR Puan Maharani Malah Absen dalam Rapat Pengesahan RUU Pilkada Hari Ini, Ada Apa?

Ketua DPR Puan Maharani tidak hadir di dalam ruang rapat paripurna yang digelar hari ini untuk pengesahan Revisi UU Pilkada, ternyata ini al

Berita Terkini

wave

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.


See All
; ;