Nasional, gemasulawesi - Sekretaris Jenderal atau Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, memberikan pandangan terkait dengan pengunduran diri Bambang Susantono dari jabatan Kepala Otorita Ibu Kota Negara Nusantara (IKN).
Menurut Hasto Kristiyanto, pengunduran diri Bambang Susantono dari jabatan Kepala Otorita Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) merupakan bagian dari perencanaan yang kurang matang.
“Keputusan untuk mundurnya kepala otorita IKN dan wakilnya adalah bagian dari suatu perencanaan yang kurang matang," ujar Hasto.
Hasto melanjutkan dengan menggambarkan betapa pentingnya kestabilan dan kontinuitas dalam proyek-proyek besar seperti IKN.
Dia menyayangkan bahwa pengunduran diri Bambang terjadi di saat-saat krusial menjelang perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79.
Hal ini memunculkan pertanyaan dan kekhawatiran besar terkait dengan kelanjutan serta stabilitas proyek IKN.
Seperti diketahui, mundurnya Bambang Susantono dari jabatan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) memunculkan kejutan dan banyak pertanyaan di kalangan masyarakat.
Keputusannya untuk mengundurkan diri hanya dua bulan sebelum peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-79 di IKN menjadi sorotan utama.
Informasi mengenai pengunduran diri ini disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Kantor Presiden pada Senin, 3 Juni 2024.
"Pak Presiden menerima surat pengunduran diri dari Bapak Bambang Susantono dari Kepala OIKN," ujar Pratikno.
Keputusan ini juga diikuti oleh Wakil Kepala OIKN, Dhony Rahajoe, yang mengajukan pengunduran diri sebelum Bambang Susantono.
Dalam konteks ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjuk Basuki Hadimoeljono sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Otorita IKN dan Raja Juli Antoni sebagai Wakil.
Basuki Hadimoeljono saat ini juga menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, sementara Raja Juli Antoni menjabat sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Keputusan mendadak ini memunculkan pertanyaan mengenai alasan pengunduran diri Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe.
Terutama mengingat bahwa persiapan untuk peringatan HUT RI ke-79 di IKN tengah berlangsung dengan rapat persiapan yang telah digelar sebelumnya.
Meskipun demikian, pemerintah telah menunjukkan langkah cepat dengan menetapkan pengganti baru untuk melanjutkan proyek IKN tanpa hambatan yang berarti.
Baca Juga:
Ajukan Permohonan, Palestina Dilaporkan Berupaya untuk Bergabung dalam Kasus Genosida Gaza di ICJ
Transisi kepemimpinan diharapkan dapat berjalan lancar, dan para pengamat politik serta masyarakat menantikan penjelasan lebih lanjut mengenai pengunduran diri tersebut.
Dengan proyek IKN yang merupakan salah satu proyek besar dalam pembangunan nasional, pengawasan dan evaluasi yang cermat diperlukan untuk memastikan kelangsungan proyek dan tujuan-tujuannya dapat tercapai sesuai dengan rencana. (*/Shofia)