Nasional, gemasulawesi – Kisah cinta Titiek Soeharto dan Prabowo Subianto adalah salah satu kisah asmara yang tak kalah memilukan dari kisah cinta Habibie dan Ainun.
Meskipun telah berpisah jauh sejak lama, Titiek Soeharto dan Prabowo Subianto tetap mempertahankan kesetiaan mereka satu sama lain, tidak pernah menikah lagi dengan orang lain.
Yang membuat kisah Titiek Soeharto dan Prabowo Subianto semakin menarik adalah alasan dibalik perpisahan mereka, yang bukan disebabkan oleh orang ketiga atau hilangnya cinta di antara mereka, melainkan oleh tekanan politik yang memaksa perpisahan mereka.
Baca juga: Prabowo Subianto Menikmati Lezatnya Kupat Tahu Magelang: Kisah Kuliner Capres yang Menggoda
Percintaan antara Prabowo Subianto dan Ibu Titiek dimulai pada tahun 1981. Pada saat itu, rumor tentang hubungan mereka mulai menyebar.
Beruntung, kedua belah pihak termasuk Soeharto yang saat itu menjabat sebagai presiden, menyetujui hubungan asmara mereka.
Setelah dua tahun menjalani hubungan yang penuh kasih sayang, mereka akhirnya memutuskan untuk menikah.
Pada saat itu, Prabowo sudah aktif sebagai anggota TNI, sementara Ibu Titiek masih berkuliah.
Tahun 1984, tepatnya setahun setelah pernikahan mereka, pasangan ini dikaruniai seorang putra yang diberi nama Ragowo Hedi Prasetyo, yang sering disapa dengan sebutan Mas Didit.
Keluarga mereka tampak bahagia dan lengkap. Namun, ujian pernikahan datang menimpa mereka dan akhirnya menghancurkan rumah tangga mereka setelah 15 tahun hidup bersama.
Meskipun mengalami perpisahan, Prabowo dan Ibu Titiek tetap menjalin hubungan yang baik. Mereka mempertahankan hubungan persahabatan yang erat.
Lebih dari itu, Ibu Titiek sering memanggil mantan suaminya dengan panggilan istimewa, yaitu Bapaknya anak saya, Pak Prabowo Subianto.
Meskipun panggilan ini terdengar sederhana di depan umum, bagi pasangan yang telah bercerai hampir 25 tahun lamanya, panggilan tersebut memiliki makna yang sangat mendalam dan mampu membuat siapa pun yang mendengarnya merasa terenyuh.
Kisah cinta mereka yang berakhir tragis karena tekanan politik, namun tetap memelihara hubungan yang penuh kasih sayang dan dianugerahi satu sama lain, menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Mereka menunjukkan bahwa cinta sejati bisa bertahan bahkan dalam cobaan terberat sekalipun, dan bahwa kesetiaan dan penghargaan terhadap satu sama lain adalah nilai-nilai yang tak ternilai harganya.
Meski jalan hidup mereka terpisah, kisah cinta Prabowo dan Ibu Titiek tetap menghangatkan hati banyak orang. (*/Riski Endah Setyawati)