Perkara Ogah Gunakan Masker di Dalam KRL, Penumpang Wanita dan Petugas KRL Cekcok: Saya Tampar Kamu Ya!

<p>Ket Foto: Penumpang wanita dan petugas KRL cekcok (Foto/Instagram/@terang_media)</p>
Ket Foto: Penumpang wanita dan petugas KRL cekcok (Foto/Instagram/@terang_media)

Nasional, gemasulawesi – Telah beredar sebuah video yang diunggah dalam akun media sosial, seorang penumpang wanita dan petugas KRL tengah cekcok.

Melalui video yang diunggah akun @terang_media, diketahui penumpang wanita dan petugas KRL tersebut cekcok karena wanita tersebut tidak menggunakan masker.

Dalam video wanita dan petugas KRL cekcok tersebut, terlihat penumpang wanita yang merupakan penumpang KRL menggunakan sebuah kain untuk menutupi sebagian wajah, sedangkan ia memegang masker.

Baca: Pelaku Pembunuhan Teman Kerja di Riau Diancam Tujuh Tahun Kurungan

 Pada video tersebut petugas KRL meminta wanita tersebut untuk menggunakan masker yang dipegangnya, tetapi sang wanita pun menolak.

 “Enggak ya, saya bilang enggak. Apa sih kamu,” ujar wanita tersebut.

Petugas KRL tersebut pun masih meminta wanita tersebut menggunakan masker.

Baca: Dua Tewas Dalam Bentrok Antar Karyawan WNA vs WNI di PT GNI

“Semua ini pakai masker,” ucap petugas KRL.

Namun wanita tersebut masih terus bersikeras menolak perintah yang diajukan petugas.

“Bodo amat! Bodo amat,” ucap penumpang wanita.

Baca: WNA asal Afrika Ini Lakukan Aksi Brutal di Apartemen Kelapa Gading: Dua Lansia Diinjak dan Ditusuk

Wanita tersebut memberikan alasan kain yang menutupi sebagian wajahnya dengan menggunakan masker adalah hal yang sama.

“Ya saya pakai cadar, sama aja. Rese lo ya,” ujarnya.

Cekcok yang berlangsung cukup lama hingga membuat petugas tersebut geram, akhirnya meminta wanita tersebut untuk bangun dari tempat duduknya.

Baca: Marak Terjadi Modus Penipuan Berkedok Pekerjaan Paruh Waktu, Kepolisian Sebut Ada Sindikat: Bermula Follow Akun Instagram Berujung Invest Trading

Namun wanita tersebut pun akhirnya mengamuk.

“Apa sih kamu, Jangan pegang saya! Jangan sentuh saya!,” amuknya.

Petugas KRL pun yang terbawa emosi, akhirnya meninggikan suaranya.

Baca: Kasus Penipuan Modus Pekerjaan Paruh Waktu di Depok, Dimintai Deposit Hingga Alami Kerugian Mencapai 21 Juta: Laporan Akan Terus Berkembang

“Pakai masker dulu!,” ujar petugas KRL.

Wanita tersebut pun kembali berargumen bahwa petugas lainnya tidak ada yang menegur terkait dirinya yang tidak menggunakan masker.

Diketahui pertugas KRL jurusan Kalideres yang hanya mengikuti SOP dari perusahaannya pun turut meminta penumpang tersebut untuk menggunakan maskernya.

Baca: Bebaskan Tak Menggunakan Masker Saat Menaiki Transportasi Umum, Presiden Jokowi Bersama Menkes Umumkan Perihal Tersebut

“Ya biarin semua pake masker. Di luar negri sudah tidak ada yang pakai masker!,” tegas penumpang.

Dalam akhir video sebelum wanita tersebut pergi dari tempat duduknya, wanita tersebut mengancam akan menampar petugas KRL tersebut apabila terus memaksanya menggunakan masker.

“Saya tampar kamu ya!,” pungkasnya.

Baca: Parimo Kampanye Gerakan “Ayo Pakai Masker dan Cuci Tangan”

Melalui video unggahan tersebut pun menghadirkan banyak tanggapan dari para netizen.

“Lah KAI tidak update kah? Pandemi sudah di stop bang, hadeh,” tulis akun @wr250.riders.

“Yang saya tau, petugas menjalani tugas SOPnya dan tidak salah, saya pribadi kerja disebuah perusahaan walaupun WHO sudah bilang pandemi berakhir, perusahaan saya masih menghimbau untuk pakai masker,” tulis akun @nu_aiman.

Baca: Kampanye Lawan Covid-19, Polda Sulteng Bagikan 400 Ribu Masker

“Pakai masker atau tidak ya sudah sih pak. Tidak usah sampai adu argument juga,” tulis akun @ryno_dj.

“Petugasnya kurang nonton berita dan kurang jauh mainnya. Coba kasih tau apa kata PBB,” tulis akun lainnya.

“Petugas hanya menjalankan tugas, silahkan yang tidak terima cek aturannya ke @kai121_,” tulis pengguna akun lainnya.

Baca: Viral Kiyai Tampar Sayang Anggota Banser

Sebelumnya pada 9 Mei 2023, WHO telah menyatakan pandemi COVID-19 telah berakhir dari status darurat.

Namun dengan dinyatakannya pendemi yang telah usai, tidak berarti virus tersebut musnah.

Sehingga masyarakat masih dihimbau untuk tetap menjaga kesehatan serta aturan prokes yang telah ditentukan. (*/Naaf)

Editor: Muhammad Azmi Mursalim          

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News

...

Artikel Terkait

wave

Cuaca Jawa Tengah pada 13 Mei 2023: Keindahan Cerah Berawan dan Peluang Aktivitas Luar Ruangan yang Luar Biasa

Berikut merupakan sebuah prakiraan cuaca untuk wilayah untuk wilayah yang ada di jawa Tengah, masyarakat sekitar dihimbau untuk waspada.

Sebuah Restoran di Kawasan BSD, Tangerang Selatan Alami Kebakaran Besar: 1 Orang Korban Alami Luka Bakar

Restoran di kawasan BSD, Tangerang Selatan mengalami kebakaran besar pada 12 Mei 2023, pagi hari. Diketahui 1 orang korban alami luka bakar.

Jelajahi Keindahan Jawa Timur pada 13 Mei 2023: Cuaca Cerah dan Ideal Untuk Aktivitas Luar Ruangan

Berikut merupakan sebuah prakiraan cuaca pada tanggal 13 Mei 2023, msyarakat yang ada di sekitar dihimbau untuk selalu waspada akan terjadinya cuaca ekstrem.

Kritikan Anies pada Subsidi Mobil Listrik Malah Meningkatkan Penjualannya hingga 44 Persen

Anies Baswedan baru-baru ini mengkritisi subsidi mobil listrik, tetapi mengejutkannya, kritikan tersebut justru meningkatkan penjualan mobil listrik hingga 44 persen.

Kasus Penipuan Modus Pekerjaan Paruh Waktu di Depok, Dimintai Deposit Hingga Alami Kerugian Mencapai 21 Juta: Laporan Akan Terus Berkembang

Polres Depok lakukan penyidikan kasus penipuan modus pekerjaan paruh waktu usai terima 6 laporan dan dinyatakan akan terus berkembang.

Berita Terkini

wave

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.

Lawan Pembungkaman, KKJ Sulteng Kecam Intervensi Satgas BSH Terhadap Kemerdekaan Pers

Keberadaan Satgas BSH Dinilai hanya akan menjadi "tameng politik" yang berpotensi mengkriminalisasi pekerja jurnalis di Sulteng.

Emas Berdarah Parigi Moutong di Balik Bayang-Bayang Hukum

Aktifitas tambang ilegal di Desa Buranga dan Tombi, hanya berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Polres Parigi moutong.

Hanya Sehari Pasca-Penertiban Polda Sulteng, Kades Karya Mandiri Diduga Ijinkan Tambang Ilegal Kembali Beroperasi

Kepala Desa Karya Mandiri di Kecamatan Ongka malino Parigi Moutong diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.


See All
; ;