Kupas Tuntas, gemasulawesi - Dalam gemerlap alam Sumba, tersembunyi sebuah keindahan luar biasa yang menggoda mata dan menghipnotis jiwa.
Bukit Wairinding yang terletak di tanah subur Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, menjadi saksi bisu keajaiban alam yang tak terkira.
Menyuguhkan panorama yang menakjubkan, bukit ini seolah menjadi pintu gerbang menuju keajaiban New Zealand di tengah Nusantara.
Desa Pambotanjara, Kota Waingapu, menjadi rumah bagi keindahan alami Bukit Wairinding.
Dengan jarak sekitar 25 kilometer dari pusat kota, bukit ini menjelma menjadi destinasi yang memukau bagi para pencinta alam dan petualangan.
Bukit Wairinding telah menyita perhatian sebagai lokasi syuting film "Pendekar Tongkat Emas" karya Mira Lesamana.
Kehadirannya di layar lebar menegaskan kecantikan dan keunikannya di tengah jagat perfilman Indonesia.
Musim kemarau membawa pesona savana yang mengingatkan kita pada pemandangan Afrika yang megah.
Sementara, musim hujan mengubahnya menjadi surga hijau yang memikat, seolah membawa kita jauh ke negeri Kiwi, New Zealand.
Kondisi alam yang berubah-ubah menambah daya tariknya yang tiada duanya.
Bukit Wairinding tidak mengenal waktu operasional yang baku.
Wisatawan diberi kebebasan untuk menjelajahnya kapan pun mereka menginginkannya.
Namun, disarankan untuk berkunjung di saat cuaca cerah atau saat matahari terbit dan terbenam.
Keterbatasan penerangan di sepanjang akses menuju bukit membutuhkan kewaspadaan ekstra, terutama bagi mereka yang ingin menikmati keajaiban bukit dalam kegelapan.
Biaya masuk yang bersahabat menjadikan Bukit Wairinding sebagai destinasi yang ramah di kantong.
Pengunjung dibiarkan menentukan besaran kontribusi mereka sesuai dengan keikhlasan hati.
Ini memberikan kesempatan bagi siapa pun untuk menikmati keindahan alam tanpa beban.
Bukit Wairinding, lebih dari sekadar tujuan wisata, melainkan sebuah pengalaman magis yang menggugah indera dan mengisi jiwa dengan kedamaian alam yang murni. (*/CAM)