Kupas Tuntas, gemasulawesi - Film yang berjudul War for the Planet of the Apes menggema sebagai epik penutup trilogi yang mendebarkan, memaparkan ketegangan antara koloni kera dan manusia.
Cerita dimulai dengan Caesar, pemimpin kera yang terpukul oleh kekalahan telak dan dendam terhadap Kolonel Kerni yang membunuh keluarganya.
Puncak ketegangan terjadi ketika Caesar, didorong oleh amarah, memutuskan untuk membalas dendam.
Baca Juga: Kisah yang Menggambarkan Perang Menyayat Hati di Tanah Aljazair, Ini Dia Film The Battle of Algiers
Bersama dengan para loyalisnya, termasuk Maurice, Rocket dan Luca, mereka memulai perjalanan epik.
Di sepanjang jalan, mereka bertemu dengan Bad Ape, memberikan sentuhan humor di tengah kekacauan dan Nova seorang anak manusia yang penuh simpati.
Meskipun film dihiasi dengan aksi yang mendebarkan, sutradara Matt Reeves berhasil memasukkan elemen cinta yang mematahkan atmosfer keras perang.
Bad Ape dan Nova menjadi pencerah, menciptakan keseimbangan emosional yang memukau.
Amarah Caesar seperti bayangan Koba, membayangi pikirannya.
Namun, Maurice dan Nova dengan kebijaksanaan dan kebaikan hati mereka, meredakan api dendam.
Film War for the Planet of the Apes ini memperlihatkan evolusi pikiran kera yang semakin cerdas, sementara manusia terjerumus dalam kelaliman kekuasaan.
Dalam durasi 2 jam 20 menit, film War for the Planet of the Apes bukan hanya tentang pertempuran fisik, tetapi juga pertempuran batin Caesar.
Skenario Mark Bomback memperkaya dialog dengan makna mendalam, menggambarkan internalisasi konflik yang menggugah pemirsa.
Film War for the Planet of the Apes ini tidak hanya mengeksplorasi tema perang, tetapi juga menyoroti kemampuan kera untuk memahami dan meresapi emosi.
Ketegangan terbangun melalui elemen action, namun aroma cinta dan kepahlawanan merajai alur cerita.
Dengan kecerdasan visual dan nuansa dramatik, film War for the Planet of the Apes tidak hanya memenuhi ekspektasi para penggemar action, tetapi juga menyuguhkan refleksi mendalam tentang manusia dan kera.
Baca Juga: Imperfect: Menaklukkan Standar Kecantikan, Komedi Romantis yang Menyentuh dan Penuh Inspirasi
Sebuah trilogi yang memukau, menjadi penutup yang epik untuk kisah perang yang tak berkesudahan. (*/CAM)
