Kriminal, gemasulawesi - Baru-baru ini sindikat pencurian bajaj yang memutilasi kendaraan curian mereka untuk dijual sebagai barang bekas menjadi sorotan.
Kasus ini segera menjadi viral di media sosial setelah proses pencurian dan mutilasi bajaj yang dilakukan pelaku terkuak ke publik.
Menurut Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, para pelaku memiliki keterampilan tinggi dan mampu mencuri sebuah bajaj dalam waktu singkat.
Proses pencurian dimulai dengan memotong kabel dan menyambungkannya, lalu memasang tombol starter hingga mesin bajaj menyala, memakan waktu antara 2 hingga 5 menit.
“Pelaku ini dalam melakukan aksinya mencuri mulai dari dia memotong kabel, kemudian meng-connect-kan, kemudian memasang tombol starter, itu hanya memakan waktu antara 2 sampai 5 menit sampai dengan mesinnya hidup,” jelas Wira, dikutip pada Minggu, 29 Juli 2024.
Para pelaku, yang sebagian besar merupakan sopir bajaj dan mekanik bengkel, menunjukkan keahlian khusus dalam mencuri dan memutilasi kendaraan.
“Tersangka YR selaku eksekutor ini sudah belajar di bengkel. Kemudian, di sisi lain, dia juga merupakan sopir bajaj yang sangat mahir di bidang mesin dan sudah terbiasa,” ungkap Wira.
Setelah pencurian, sindikat ini memutilasi bajaj dengan cara memotong rangka dan memisahkan mesinnya menggunakan alat las, proses yang memakan waktu sekitar dua jam.
“Berdasarkan hasil keterangan, mereka memutilasi ini dengan cara las, dipotong dengan las, sehingga memakan waktu kurang lebih selama 2 jam. Jadi 2 jam itu sudah selesai, jadi sudah terpotong-potong menjadi besi tua,” terang Wira.
Kelima tersangka yang ditangkap masing-masing memiliki peran spesifik: MR sebagai perencana, YR sebagai eksekutor, HS sebagai penadah kerangka bajaj, SH sebagai penadah dan pemilik gudang limbah besi, serta ES sebagai penadah mesin bajaj.
Penangkapan kelima pelaku ini adalah hasil kerja keras tim Subdit Jatanras yang berhasil membongkar jaringan pencurian dan perdagangan barang curian tersebut.
Kasus ini menjadi viral setelah video yang menunjukkan proses pencurian dan mutilasi bajaj beredar luas di media sosial, memicu berbagai reaksi publik.
Video tersebut memperlihatkan bagaimana pelaku melakukan aksinya dengan cepat dan efisien, serta detail dari proses mutilasi yang dilakukan.
Pengungkapan kasus ini menyoroti betapa terampilnya sindikat dalam melaksanakan aksinya, serta pentingnya pengawasan terhadap kegiatan perbengkelan dan penjualan barang bekas untuk mencegah aksi kriminal serupa di masa depan. (*/Shofia)