Bunyikan Alarm, RS Kuwait di Rafah Peringatkan Fasilitas Medis Akan Kehabisan Bahan Bakar dalam Waktu Kurang dari 24 Jam

Ket. Foto: RS Kuwait di Rafah Memperingatkan Fasilitas Medis Akan Kehabisan Bahan Bakar dalam Waktu Kurang dari 24 Jam Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Direktur RS Kuwait di Rafah, Shuaib al-Hams, memperingatkan fasilitas medis akan kehabisan bahan bakar dalam waktu kurang dari 24 jam.

Shuaib al-Hams mengatakan pihaknya membunyikan alarm dan mendesak WHO untuk memenuhi tanggung jawabnya serta menyediakan bahan bakar yang diperlukan rumah sakit untuk menggerakkan generator.

“RS Kuwait memiliki jumlah bahan bakar yang hanya cukup untuk 24 jam,” katanya.

Baca Juga:
Mengenai Gencatan Senjata, Hamas Tegaskan Tidak Perlu Ada Negosiasi Baru dengan Penjajah Israel

Dia menegaskan rakyat Palestina tidak boleh dibiarkan sendirian untuk menghadapi nasibnya.

“Rumah sakit ini masih beroperasi belum pernah dievakuasi dan kami akan melanjutkan upaya kami demi kepentingan para pasien, serta kami akan berusaha untuk mendirikan rumah sakit lapangan sesegera mungkin,” ujarnya.

Di sisi lain, pasukan penjajah Israel melancarkan serangan baru di kota Jenin dan kamp pengungsinya di Tepi Barat.

Baca Juga:
Membawa Bantuan Kemanusiaan, Sejumlah Kapal yang Berada di Dermaga Buatan AS Dilaporkan Tersapu Gelombang Laut Besar

Serangan tersebut diluncurkan beberapa hari setelah operasi lain disana yang mengakibatkan 12 orang tewas, termasuk dengan 4 orang anak-anak.

Dikabarkan pasukan penjajah Israel disertai buldozer militer menyerbu Jenin saat fajar hari ini, tanggal 26 Mei 2024, waktu Palestina.

Sementara itu, penembak jitu penjajah Israel memasang atap beberapa bangunan tempat tinggal.

Baca Juga:
Terus Diserang, Situasi Dilaporkan Semakin Mengerikan bagi Sejumlah Rumah Sakit di Jalur Gaza Bagian Utara

Diketahui jika buldozer tersebut menghancurkan infrastruktur di Jalan as-Sikka.

Selain itu, bentrokan juga terjadi di Jenin antara pasukan penjajah Israel dengan pejuang Palestina yang menargetkan kendaraan militer penjajah Israel dengan alat peledak rakitan.

Dikenal sebagai simbol perlawanan terhadap pendudukan ilegal penjajah Israel di Tepi Barat, sekitar 14.000 warga Palestina tinggal di kamp pengungsi Jenin.

Baca Juga:
7 Orang Tewas, Jet Penjajah Israel Dilaporkan Menyerang Sejumlah Rumah di Jalur Gaza Utara

Banyak dari warga Palestina yang merupakan keturunan langsung dari 750.000 warga Palestina yang terpaksa mengungsi ketika negara penjajah Israel dibentuk pada tahun 1948.

Di sisi lain, serangan yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di Rafah telah mengakibatkan seorang anak tewas dan melukai banyak lainnya.

Serangan itu menghantam rumah keluarga Qishta di daerah Khirbet al-Adas, yang berada di sebelah utara Rafah, Jalur Gaza.

Baca Juga:
Selain Jalur Gaza, Ketua UNRWA Sebut Perang Lain Tanpa Disadari sedang Terjadi di Tepi Barat, Palestina

Kematian terbaru ini terjadi setelah pasukan penjajah Israel membunuh sedikitnya 51 warga Palestina dalam serangan di Jalur Gaza, termasuk 6 orang dalam serangan terpisah di Khirbet al-Adas di hari Sabtu pagi, tanggal 25 Mei 2024. (*/Mey)

Bagikan: