Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, pasukan penjajah Israel telah menembakkan peluru tajam, granat kejut dan gas air mata selama melakukan konfrontasi di Hebron, yang berada di sebelah selatan Tepi Barat.
Diketahui jika konfrontasi yang terjadi di tanggal 18 Mei 2024, waktu Palestina, juga menyebabkan puluhan warga Palestina terluka.
Bentrokan yang terjadi di kota Ithna dan Desa Tabqa dan terjadi di hari Sabtu malam, tanggal 18 Mei 2024, terjadi setelah pasukan penjajah Israel menahan dan menganiaya sebuah keluarga Palestina dan juga anak-anak mereka.
Keluarga tersebut dilaporkan mencoba untuk kembali ke rumah mereka yang ada di sebelah timur Hebron.
Sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan jika tentara penjajah Israel membebaskan beberapa anggota keluarga.
“Namun, terus menahan seorang pemuda dan juga seorang saudara perempuannya,” katanya.
Rumah keluarga itu berada di lingkungan Jaber yang berada dekat dengan Kiryat Arba, yang adalah salah satu pemukiman ilegal penjajah Israel dan paling garis keras di Tepi Barat.
Itamar Ben-Gvir, yang merupakan Menteri penjajah Israel sayap kanan, juga termasuk diantara salah satu penghuninya.
Sebelumnya, militer penjajah Israel dilaporkan menangkap 2 orang remaja di Tepi Barat.
Remaja-remaja tersebut ditangkap dalam serangan penjajah Israel di Kafr Malek, yang merupakan sebuah desa di sebelah timur Ramallah.
Kedua remaja itu diidentifikasi sebagai Ahmed Jihad Ghanimat, yang berusia 15 tahun, dan Amjad Jihad Sari, yang berusia 14 tahun.
Sementara itu, kru penyelamat dikabarkan menemukan sisa-sisa 3 orang dari gedung Abu Hashem, yang berada di daerah Jabalia al-Balad di pusat Rafah. Setelah pasukan penjajah Israel mengebom bangunan tersebut pada hari Sabtu malam, tanggal 19 Mei 2024.
Lebih dari 1,4 juta orang awalnya berlindung di Rafah sebelum penjajah Israel melancarkan invasi darat ke Rafah, yang sejauh ini membuat hampir 800.000 orang mengungsi.
Sementara itu, baik Hamas ataupun penjajah Israel menyeburkan tentara mereka telah menimbulkan banyak korban ketika invasi darat ke penjajah Israel ke Jalur Gaza bagian utara dan selatan semakin intensif. (*/Mey)