Mengakibatkan 7 Orang Tewas, Militer Penjajah Israel Dilaporkan Mengebom Sebuah Gedung Apartemen yang Berada di Kota Gaza

Ket. Foto: Militer Penjajah Israel Mengebom Sebuah Gedung Aparteman yang Berada di Kota Gaza dan Menyebabkan 7 Orang Tewas Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Militer penjajah Israel dikabarkan telah mengebom sebuah kompleks apartemen di lingkungan al-Zaytoun yang berada di sebelah timur Kota Gaza.

Serangan yang terjadi pada tanggal 7 Mei 2024, waktu Palestina, diketahui menewaskan 7 orang yang merupakan sebuah keluarga Palestina, yakni seorang suami dan istri, serta 5 orang anak mereka.

Di sisi lain, serangan juga terjadi di selatan kota yang berada di Jalur Gaza sebelah selatan, dimana militer penjajah Israel mengebom sebuah sepeda motor di Gerbang Salah al-Din dan menewaskan 2 orang.

Baca Juga:
Tegaskan Pembunuhan Sudah Cukup, Ketua Hak Asasi Manusia PBB Nyatakan Rencana Invasi Rafah oleh Penjajah Israel Tidak Manusiawi

Dilaporkan sejumlah warga Palestina lain terluka.

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Bahama telah mengumumkan dalam pernyataan terbarunya jika mereka telah secara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara.

Bahama diketahui bergabung dengan semakin banyak negara di dunia yang mengakui negara Palestina dalam beberapa minggu terakhir ini.

Baca Juga:
Masih Berlanjut, 4 Orang Dilaporkan Tewas dalam Serangan Udara yang Dilakukan Pasukan Penjajah Israel di Rafah Bagian Timur

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada hari Selasa, 7 Mei 2024, Bahama menuturkan mereka telah bergabung dengan konsensus Komunitas Karibia mengenai masalah tersebut.

“Bahama menjadi negara yang merdeka di tahun 1973 sebagai tindakan penentuan nasib sendiri,” bunyi pernyataan tersebut.

Bahama menegaskan oleh karena itu, mereka mendukung hak hukum rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri.

Baca Juga:
Kekurangan Bahan Bakar Parah Terjadi di Jalur Gaza, UNRWA Ungkap Hanya Memiliki Persediaan Solar untuk 1 Hari

Pada pekan lalu, pemerintah Trinidad dan Tobago mengumumkan bahwa mereka secara resmi mengakui negara Palestina.

Sementara itu, beberapa negara Uni Eropa akan mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka pada akhir bulan Mei.

Kepala Kemanusiaan PBB, Martin Griffiths, mengatakan perang di Jalur Gaza telah mencapai titik kritis dan perintah evakuasi penjajah Israel di Rafah akan menyebabkan lebih banyak kematian dan pengungsian.

Baca Juga:
Terjadi pada 2 Lokasi Berbeda, Serangan Terbaru Penjajah Israel di Rafah Dilaporkan Menyebabkan 16 Warga Palestina Tewas

“Warga sipil yang memilih untuk tetap tinggal di Rafah harus tetap mendapatkan perlindungan,” tekannya.

Dalam sebuah pernyataan, Martin Griffiths memaparkan keputusan yang diambil hari ini dan konsekuensinya terhadap penderitaan manusia, dalam hal ini rakyat Palestina, akan dikenang oleh generasi mendatang.

“Mari kita bersiap untuk menghadapi celaan dari mereka,” imbuhnya. (*/Mey)

Bagikan: