Sejumlah Negara Barat Tangguhkan Pendanaan UNRWA, Palestina Kritik Tindakan Tersebut

Ket. Foto: Palestina Mengkritik Tindakan Sejumlah Negara Barat untuk Menangguhkan Pendanaan UNRWA Source: (Foto/X/@UNRWAPartners)

Internasional, gemasulawesi – Laporan menyebutkan jika sejumlah pejabat tinggi Palestina dan Hamas mengkritik keputusan beberapa negara Barat yang memutuskan untuk menangguhkan pendanaan mereka untuk UNRWA.

Para pejabat tinggi Palestina juga menyerukan untuk sesegera mungkin membatalkan sesegera mungkin untuk tindakan yang mereka sebut mengandung resiko besar.

Sebelumnya, diketahui jika UNRWA menyatakan jika mereka telah membuka penyelidikan untuk beberapa karyawan mereka yang dituduh penjajah Israel dalam Operasi Banjir Al-Aqsa di tanggal 7 Oktober 2023.

Baca Juga:
Tentang Julia Sebutinde, Hakim ICJ Pemberi Suara Menentang Tindakan Darurat yang Diminta Afrika Selatan

Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Hussein Al-Sheikh, menyebutkan jika apa yang dilakukan sejumlah negara-negara Barat tersebut mengandung resiko bantuan politik dan kemanusiaan yang besar.

Dia menuliskan di platform media sosial X-nya jika saat ini, mengingat agresi yang terus berlanjut, mereka memerlukan dukungan maksimal untuk UNRWA.

Baik Italia, Kanada, Australia dan juga Amerika Serikat menyampaikan jika mereka akan menghentikan pendanaan untuk UNRWA.

Baca Juga:
ICJ Tidak Perintahkan Perang Berhenti, Warga Palestina Akui Harapan Mereka Hilang

“Uni Eropa yang beranggotakan lebih dari 27 negara akan menilai langkah lebih lanjut dan juga akan mengambil pelajaran yang berdasarkan hasil penyelidikan yang penuh dan juga komprehensif,” kata Josep Borrell yang merupakan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa.

Negara-negara lain yang ikut menghentikan pendanaan mereka untuk UNRWA adalah Inggris, Belanda dan juga Fnlandia.

Hamas mengeecam ancaman yang dilontarkan penjajah Israel terhadap UNRWA, setelah penjajah Israel menuduh beberapa staf UNRWA terlibat dalam Operasi Banjir Al-Aqsa.

Baca Juga:
Berbagai Bencana Akibat Perang, 66 Persen Rakyat Palestina di Gaza Menderita Penyakit yang Ditularkan Melalui Air

Dalam sebuah postingan di Telegram, kantor pers Hamas menyampaikan mereka meminta PBB dan juga organisasi internasional untuk tidak menyerah terhadap ancaman dan pemerasan yang dilakukan.

Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, mengatakan jika dia telah mengambil keputusan untuk segera mengakhiri kontrak para anggota staf.

“Selain itu, UNRWA juga meluncurkan penyelidikan untuk mengungkapkan kebenaran tanpa penundaan,” ujarnya.

Baca Juga:
Tidak Serukan Gencatan Senjata, Ini Keputusan ICJ untuk Kasus Genosida Penjajah Israel yang Diajukan Afrika Selatan

UNRWA sendiri didirikan setelah pembentukan negara penjajah Israel di tahun 1948 dan mulai beroperasi di tahun 1950.

Tugas mereka adalah memberikan pendidikan, layanan sosial dan perawatan kesehatan, serta pekerjaan kepada warga Palestina. (*/Mey)

Bagikan: