Salah Satu Dokter RS Al Shifa Diculik Penjajah Israel Sejak Desember, Keluarga Akui Belum Dapatkan Kabar Hingga Kini

Ket. Foto: Pihak Keluarga Salah Satu Dokter RS Al Shifa yang Diculik Penjajah Israel Menyatakan Mereka Belum Mendapatkan Kabarnya Hingga Sekarang Source: (Foto/X/@UNRWA)

Internasional, gemasulawesi – Salah satu warga Jalur Gaza, Karma Eleiwa, baru-baru ini mengatakan jika salah satu sepupunya, Dr Saleh Eleiwa, merupakan salah satu dokter yang bekerja di RS Al Shifa yang merupakan rumah sakit terbesar di Jalur Gaza.

Karma Eleiwa mengungkapkan jika Dr Saleh Eleiwa adalah salah satu dari puluhan staf medis yang menjadi sasaran penjajah Israel saat mereka menyerbu RS Al Shifa bulan Desember.

Menurut Karma Eleiwa, termasuk dengan Dr Saleh Eleiwa, saat itu para tentara penjajah Israel mengumpulkan staf Palestina RS Al Shifa dan juga menahan mereka tanpa tuduhan.

Baca Juga:
Rakyat Palestina Bukan Satu Satunya Korban, Hewan di Kebun Binatang Gaza yang Tersisa Hadapi Resiko Kelaparan

Karma mengakui hingga kini, keluarga belum mendengar kabar apapun tentang Dr Saleh Eleiwa sejak dia diculik dan dibawa oleh penjajah Israel.

“Semua ini sungguh tidak tertahankan,” katanya.

Sebelum Dr Saleh Eleiwa diculik, Karma mengungkapkan jika salah satu sepupunya yang lain, Dalia, yang menjadi satu-satunya yang selamat di antara keluarganya ketika penjajah Israel membom rumah mereka merupakan salah satu pasien di RS Al Shifa.

Baca Juga:
Banyak Kehilangan di Jalur Gaza, PBB Diminta Berhenti Berpura Pura Paradigma Kemanusiaan Tidak Dipolitisasi

Dr Saleh Eleiwa diketahui merawat ibu Dalia di bagian kehamilan sebelum akhirnya dia menjadi salah satu korban serangan udara yang dilakukan penjajah Israel.

Karma memberi tahu jika sebelum tentara membawa para staf RS Al Shifa, Dr Saleh Eleiwa akan memberi tahu keluarga mengenai kondisi yang sulit di RS Al Shifa.

“Itu seperti keterbatasan makanan dan air, dan dia juga mengakui harus turun ke ruang bawah tanah di gudang untuk mendapatkan tempat tidur karena tidak ada tempat untuk tidur,” jelasnya.

Baca Juga:
Jumlahnya Lebih dari 1000 Orang, Penyintas Perang Bosnia Tandatangani Surat Terbuka Dukung Afrika Selatan di ICJ

Karma menjelaskan Dr Saleh Eleiwa juga pernah menceritakan tidak tersedia pancuran di RS Al Shifa karena mengalami kekurangan air.

“Situasi ini membuat semua orang merasakan kesulitan untuk menggunakan kamar kecil yang tersedia,” imbuhnya.

Karma juga menyampaikan sepupunya tersebut harus mengorbankan makanan miliknya dan memberikannya kepada pasien agar mereka dapat memperoleh cukup makanan. (*/Mey)

Bagikan: