Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, aktivis pro-Palestina dari seluruh Eropa yang termasuk diantaranya diaspora Arab, berbondong-bondong ke Den Haag di Belanda menjelang persidangan kasus genosida Israel di ICJ.
Para akivis pro-Palestina tersebut dikabarkan datang untuk menunjukkan solidaritasnya dengan Afrika Selatan ketika negara tersebut mengajukan kasus genosida Israel ke ICJ (Mahkamah Internasional).
Protes yang dilakukan oleh aktivis pro-Palestina tersebut dilakukan menjelang sidang ICJ, menyusul seruan dari kelompok pro-Palestina untuk melakukan mobilisasi untuk melawan perang di Gaza.
Sidang ICJ yang berlangsung selama 2 hari akan memulai sidang pertamanya di hari Kamis pukul 10 pagi dengan agenda argumentasi Afrika Selatan akan disidangkan untuk pertama kalinya.
Sedangkan untuk sidang kedua di hari Jumat terkait tentang tanggapan Israel terhadap gugatan Afrika Selatan tersebut.
Dilaporkan jika mata seluruh dunia tertuju ke Den Haag untuk mengetahui apakah Mahkamah Internasional tersebut akan mengeluarkan keputusan awal yang menyetujui permintaan Afrika Selatan untuk mengambil tindakan sementara untuk menghentikan pertempuran di Gaza.
“Saya dan aktivis pro-Palestina lainnya bepergian ke Den Haag dengan mobil karena terdapat pemogokan masinis kereta api di Jerman,” kata Amin Rajoub yang merupakan warga negara Jerman asal Palestina yang tinggal di Hambourg.
Dia menambahkan jika setidaknya ada 50 orang dari Hamburg yang datang.
Selain itu, Rajoub menyampaikan pesan pertama dari mereka adalah mereka mendukung keluarga mereka dan masyarakat Gaza.
“Untuk pesan kedua kami adalah dukungan dan terima kasih kepada Afrika Selatan yang menjadi satu-satunya negara yang telah bekerja dalam upaya internasional untuk Palestina,” jelasnya.
Dia menegaskan para aktivis pro-Palestina hadir untuk mengatakan kepada masyarakat dunia, termasuk Jerman dan Eropa, bahwa apa yang terjadi pada warga Palestina adalah genosida.
“Setuju atau tidaknya Mahkamah Internasional (ICJ), kami akan terus berupaya aktif untuk kebebasan Palestina,” tegasnya.
Baca Juga:
Kehilangan Banyak Hal Karena Perang, Kepala UNRWA Sebut Saat ini Gaza sedang Berduka
Dia menerangkan jika pengadilan setuju, maka itu adalah bukti bahwa Israel adalah negara rasis yang memiliki tujuan untuk menghilangkan keberadaan Palestina. (*/Mey)