Dikecam Komunitas Intenasional, Ini Bagaimana Orang di Seluruh Dunia Lakukan Boikot dan Protes terhadap Penjajah Israel

Ket. Foto: Ini Bagaimana Seluruh Dunia Melakukan Boikot dan Protes terhadap Agresi Israel (Foto/X/@sarahwoolley01) Source: (Foto/X/@sarahwoolley01)

Internasional, gemasulawesi - Sejak tanggal 7 Oktober 2023 lalu, orang-orang di seluruh dunia mengetahui jika Israel telah melakukan gempuran terhadap Palestina dan menyerang banyak warga sipil yang tidak bersalah.

Sejak dimulainya perang dan penderitaan rakyat Palestina yang semakin bertambah, banyak orang di berbagai belahan dunia yang juga mengeluarkan kecamannya terhadap agresi Israel tersebut.

Dilaporkan dari San Fransisco di Amerika Serikat hingga Jakarta di Indonesia, atau London di Inggris, ratusan ribu orang telah turun ke jalan selama 2 bulan terakhir ini untuk memprotes tindakan Israel.

Baca Juga: Membagi Tepi Barat, Penjajah Israel Disebutkan Tidak Boleh Dibiarkan Lakukan Hal yang Sama terhadap Gaza

Menurut sebuah organisasi non-pemerintah yang memiliki spesialisasi di dalam pengumpulan data konflik, sejak tanggal 7 Oktober 2023 hingga tanggal 24 November 2023, terdapat kurang lebih 7.283 aksi protes pro-Palestina.

Dan aksi protes tersebut diketahui terjadi di lebih dari 118 negara dan juga wilayah di seluruh dunia.

Selain itu, lebih banyak lagi cara yang masss pro-Palestina lakukan untuk menunjukkan dukungan mereka, seperti melakukan boikot terhadap produk dan layanan yang mendukung Israel.

Baca Juga: Dibombardir, Ini tentang Shuja’iyya yang Disebut Bukan Hanya Sekedar Lingkungan Tetapi Juga Warisan

Salah satu mahasiswa hukum di Universitas Columbia, Daria Mateescu, menyatakan jika dia dan teman-temannya merasa jika kampus mereka tidak mendengarkan suara mahasiswa yang sebelumnya menyerukan divestasi kampus Universitas Columbia di Tel Aviv, Israel.

“Saya juga mengetahui jika orang-orang sangat menghormati boikot yang dilakukan terhadap tempat-tempat seperti Starbucks dan McDonald’s dan saya merasa luar biasa mendengarnya,” katanya.

Sementara itu, di Inggris, tepatnya di Universitas York, beberapa kelompok mahasiswa juga menyelenggarakan acara yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perang yang sedang terjadi di Palestina.

Baca Juga: Perang Belum Berakhir, Penjajah Israel Disebut Lakukan Pembantaian Terbesar Sejak Nakba

Salah satu anggota masyarakat yang tidak disebutkan namanya mengatakan jika dia merasa jika dia mengambil tindakan-tindakan kecil dengan misalnya tidak membeli kopi di gerai minuman tertentu, ini akan memastikan bahwa ada lebih sedikit uang yang dapat disalurkan untuk yang membutuhkan.

Di negara-negara yang pemeluk Islam adalah mayoritas seperti di Indonesia, mereka menyelenggarakan beberapa aksi protes seperti yang dahulu dilakukan di Monumen Nasional. (*/Mey)

Bagikan: