Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, Senator Amerika Serikat, Lindsey Graham, telah memicu kemarahan setelah dia menanggapi protes yang dilakukan di luar rumahnya yang terletak di Senecca, Carolina Selatan, dengan pernyataan anti-Palestina di media sosial.
Dalam sebuah postingan di platform media sosial X, Lindsey Graham mengatakan warga Palestina di Jalur Gaza merupakan populasi paling radikal di planet Bumi yang diajarkan untuk membenci orang Yahudi sejak lahir.
Menurut Lindsey Graham, butuh waktu bertahun-tahun untuk memperbaiki masalah ini.
“Ketika saya mendengar ‘dari sungai ke laut’, itu mengingatkan saya pada ‘Solusi Akhir’. ‘Teroris’ Hamas adalah SS yang diberi steroid,” katanya, membandingkan Hamas dengan organisasi paramiliter Nazi, Schutzstaffel (SS).
Sebagai bagian dari postingannya, Graham juga membagikan video sekelompok kecil pengunjuk rasa, yang sekitar 20 orang secara keseluruhan, yang mengibarkan bendera Palestina berukuran besar di jalan di luar rumahnya dan juga meneriakkan ‘Lindsey Graham, kita belum selesai. Intifada baru saja dimulai’.
Pernyataan Graham yang dibuat pada hari Kamis, tanggal 4 Juli 2024, jatuh pada hari libur 4 Juli 2024, ketika Amerika Serikat merayakan Deklarasi Kemerdekaannya.
Graham menggunakan unggahannya untuk mengecam protes itu sebagai sesuatu yang mengganggu.
Dia juga menuliskan meskipun dirinya menghormati hak untuk melakukan protes secara damai, dia meminta maaf kepada tetangganya dan keluarga mereka atas gangguan pada tanggal 4 Juli 2024 yang disebabkan oleh kelompok pro-Palestina tersebut.
Dia menuturkan peristiwa seperti ini membuatnya semakin bertekad untuk mendukung penjajah Israel, meredekalisasi rakyat Palestina dan juga melangkah maju menuju ke dunia yang lebih stabil dan juga lebih baik.
Diketahui jika pernyataan Lindsey Graham menjadi yang paling baru dalam serangkaian pernyataan anti-Palestina dari senator Partai Republik itu, yang sebelumnya menyampaikan bahwa penjajah Israel akan dibenarkan dalam menggunakan senjata nuklir di Jalur Gaza.
Komentar Lindsey Graham yang disiarkan di televisi itu disebutkan sebagian memicu protes di luar rumah Graham pada hari Kamis, tanggal 4 Juli 2024.