Internasional, gemasulawesi – Badan Pertahanan Sipil menyampaikan pihaknya menemukan 4 mayat, yang termasuk dengan seorang anak dan 2 wanita, menyusul serangan penjajah Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di Kota Gaza.
Badan Pertahanan Sipil menambahkan lebih banyak korban jiwa juga dikabarkan di Jalur Gaza bagian tengah, Palestina.
Sumber medis yang tidak disebutkan namanya di RS Baptis Al-Ahli di Kota Gaza mengatakan bahwa banyak juga yang lainnya terluka akibat pemboman penjajah Israel terhadap sebuah rumah keluarga Kassab.
Diketahui jika rumah yang dibom tersebut terletak di lingkungan Al-Daraj di Kota Gaza, yang merupakan pusat kota.
Sumber medis yang lain di RS Al-Aqsa yang juga tidak disebutkan namanya menyampaikan rumah sakitnya kedatangan korban jiwa akibat pesawat penjajah Israel yang menargetkan tempat tinggal keluarga Abu al-Kass di Kamp Bureij.
“Helikopter Apache telah menembaki rumah-rumah warga Palestina di sebelah timur Bureij,” kata salah satu saksi mata.
Selain itu, laporan lainnya datang dari sumber lokal yang memaparkan pasukan penjajah Israel membom rumah keluarga Abu Daqqa yang berada di sebelah timur Deir el Balah.
“Itu mengakibatkan korban luka,” ujarnya, namun, tidak menyebutkan jumlah pastinya.
Di Jalur Gaza bagian selatan, para saksi mata mengindikasikan bahwa artileri pendudukan menargetkan wilayah Al-Khirba, Musabah dan Azeiba di Rafah.
Diketahui jika peristiwa tersebut terjadi sehari setelah pasukan penjajah Israel melancarkan serangan terhadap kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza bagian tengah yang menyebabkan 210 orang warga Palestina tewas.
Di sisi lain, Badan Energi Atom Internasional harus mengumumkan pengawas ke Jalur Gaza untuk memeriksa apakah militer penjajah Israel telah menembakkan amunisi uranium yang telah habis selama perang di wilayah itu.
Hal itu disampaikan oleh Duta Besar Palestina untuk Austria, Salah Abdel Shafi.
Dia menambahkan jika meskipun emisi uranium yang habis tidak dianggap sebagai senjata nuklir, emisi radiasi tingkat rendahnya telah membuat IAEA memperingatkan kemungkinan bahaya paparan itu. (*/Mey)