Internasional, gemasulawesi –Dalam agresi yang masih dilakukan penjajah Israel terhadap Palestina, banyak ditemukan sejumlah gambar atau foto yang mengejutkan kontras tentang kehidupan di Gaza dengan kehidupan yang dijalani penjajah Israel.
Salah satu foto yang ditemukan di internet, menunjukkan 2 tentara muda penjajah Israel yang masing-masing membawa 1 menara kotak pizza, yang tampaknya merupakan hadiah untuk mereka.
Foto itu juga menampilkan para tentara penjajah Israel yang tersenyum senang menerima makanan enak tersebut.
Foto yang lainnya memperlihatkan seorang tentara penjajah Israel dengan senjata yang tersandang di bahunya, dimana lengan kanannya bertumpu pada setumpuk pai gratis.
Terdapat emoji di kedua foto tersebut yang mungkin menunjukkan rasa terima kasih mereka atas hadiah makanan tersebut.
Namun, foto-foto atau gambar yang lainnya menunjukkan kenyataan yang lebih kejam yang terjadi di Gaza yang menjadi pusat utama dari perang Palestina.
Baca Juga:
Dialokasikan untuk Gaza, Ini Kenapa Penjajah Israel Dapat Mengontrol Pajak Palestina Setiap Bulannya
Sementara itu, di foto yang lain yang menunjukkan sekelompok anak laki-laki dan perempuan Palestina yang membawa pot dan saringan untuk mencari makanan dan juga air untuk keluarga mereka.
Mereka terlihat mengenakan sweater dan hoodie untuk melindungi diri dari dinginnya musim dingin di bulan Januari.
“Gaza penuh dengan kekurangan, keputusasaan dan juga kelaparan akibat perang ini,” kata salah seorang kolumnis salah satu media terkenal di dunia.
Dia menambahkan jika apa yang ada di Gaza telah terhapus.
“Rumah, toko, pemakaman dan sekolah telah dihapuskan oleh penjajah Israel, begitu juga dengan masjid dan rumah sakit,” jelasnya.
Banyak pihak yang menyebutkan jika penghancuran yang terjadi di Gaza dilakukan dengan sengaja.
Lebih banyak lagi rakyat Palestina yang harus berjalan kaki mencari tempat yang aman ketika Khan Younis dibombardir baru-baru ini oleh penjajah Israel.
Mereka mencari kamp-kamp pengungsian yang dapat menampung mereka dan harus melakukannya dari satu wilayah Gaza ke wilayah yang lainnya.
Catherine Russell, yang merupakan direktur eksekutif UNICEF menegaskan jika anak-anak Palestina yang merupakan kelompok rentan meninggal karena kekurangan gizi dan penyakit, serta kurangnya perawatan medis dan air.
“Kondisi di lapangan tidak memungkinkan kami untuk menjangkau mereka,” ucapnya. (*/Mey)