Internasional, gemasulawesi – Laporan menyebutkan jika Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dan juga Presiden Iran, Ebrahim Raisi, melakukan pertemuan di Ankara, Turki.
Pertemuan antara Turki dan Iran tersebut memiliki agenda utama pembahasan mengenai perang yang hingga kini masih berlangsung di Palestina.
Laporan yang sama menyebutkan jika Presiden Turki dan Presiden Iran telah sepakat untuk tidak melakukan tindakan yang nantinya dapat mengancam stabilitas Timur Tengah.
“Kami juga membahas mengenai penghentian agresi yang tidak manusiawi di Gaza,” kata Recep Tayyip Erdogan saat konferensi pers.
Erdogan menyampaikan jika kedua negara juga sepakat untuk terus melakukan kerja sama untuk melawan ancaman lintas batas.
Turki diketahui termasuk salah satu pihak yang vokal dalam mengecam serangan penjajah Israel di Jalur Gaza yang telah membuat puluhan ribu rakyat Palestina terbunuh.
Baca Juga:
20 Tentara Penjajah Israel Tewas, Hamas Isyaratkan Bertanggung Jawab atas Serangan di Khan Younis
Turki juga menyerukan gencatan senjata dan mendukung langkah hukum yang diperlukan untuk mengadili penjajah Israel untuk tuduhan genosida warga Palestina.
Namun, kritikan juga diterima Turki karena tetap mempertahankan hubungan komersial mereka dengan penjajah Israel.
Kritikan tersebut diketahui diterima Turki dari dalam negeri dan Iran.
Iran memimpin apa yang dinamakan Poros Perlawanan yang mencakup Hamas, Houthi yang berada di Yaman, juga kelompok Muslim Syiah lainnya di kawasan yang telah menghadapi penjajah Israel dan negara-negara Barat yang menjadi pendukungnya.
Houthi dilaporkan menyerang kapal-kapal yang memiliki keterkaitan dengan penjajah Israel di Laut Merah.
Erdogan mengutuk serangan AS dan Inggris terhadap Yaman atas apa yang dilakukan Houthi.
Baca Juga:
Representasi Masyarakat, Ini Beberapa Simbol Palestina yang Tunjukkan Identitas dan Perlawanan
“Serangan yang dilakukan itu adalah sebagai penggunaan kekuatan yang tidak proporsional,” ucapnya.
Sementara itu, Presiden Iran menuduh AS mendukung kejahatan yang dilakukan penjajah Israel terhadap rakyat Palestina.
Dia juga mengulangi seruannya kepada negara-negara Muslim untuk memutuskan hubungan mereka dengan negara Zionis.
“Memutuskan hubungan ekonomi dan politik tentu dapat berdampak pada rezim Zionis untuk mengakhiri pendudukannya di tanah Palestina,” jelasnya.
Namun, sebelumnya, Turki dan Iran juga memiliki hubungan yang rumit karena beberapa masalah, termasuk dengan perang saudara yang masih berlangsung di Suriah. (*/Mey)