Internasional, gemasulawesi – Sejak tanggal 7 Oktober 2023, diketahui jika hingga kini perang antara Israel dan Palestina belum juga berakhir dengan kabar yang terbaru jika Perdana Menteri atau PM Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan jika mereka tidak menyelesaikannya, maka penyakit ini akan muncul kembali.
PM Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan jika pertempuran melawan pejuang Hamas yang merupakan kelompok militan Palestina yang menguasai jalur Gaza adalah perang sampai akhir.
PM Israel, Benjamin Netanyahu, menekankan jika ini bukan operasi atau putaran, melainkan perang sampai akhir.
“Ini bukan sekedar basa-basi, melainkan dari hati dan pikiran kami,” katanya.
Hal itu diketahui dikatakannya ke tentara Batalyon Caracal Israel saat berkunjung.
Di pihak lain, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menyampaikan jika Hamas telah kehilangan kendalinya atas jalur Gaza.
Diketahui jika Hamas telah menguasai jalur Gaza selama 16 tahun lamanya.
Menurut Yoav Gallant, teroris telah melarikan diri ke arah selatan dan warga sipil juga menjarah pangkalan Hamas.
Dalam pernyataannya itu, Yoav Gallant, membeberkan jika warga sipil Palestina sudah tidak lagi percaya kepada pemerintah Palestina dalam video yang disiarkan di stasiun TV utama Israel.
Baca: Tidak Disebutkan Pihak Mana yang Melakukannya, WHO Sebut RS Al Shifa Palestina Kini Dikelilingi Tank
Sejak perang yang berlangsung sejak tanggal 7 Oktober 2023, tercatat sekitar 11.180 jiwa telah meninggal dengan ribuan anak dan perempuan termasuk di dalamnya.
UNRWA yang merupakan badan PBB untuk bantuan dan pengungsi Palestina menyatakan jika pihaknya menerima kabar jika Israel melakukan penangkapan dan juga interogasi kepada pengungsi Palestina di kota Gaza.
Diketahui jika tentara militer Israel memasuki 1 sekolah dan juga 2 pusat kesehatan dengan menggunakan tank.
“Para saksi menyatakan Israel melakukan serangan ke 2 pusat kesehatan tersebyt dengan menggunakan tembakan artileri,” terang mereka.
Menurut UNRWA, jika hal tersebut benar, maka penggunaan fasilitas UNRWA oleh pihak militer Israel akan menimbulkan kekhawatiran yang benar-benar serius.
“Hal ini dikarenakan akan membahayakan warga sipil,” jelas mereka.
Sebelumnya diberitakan telah banyak dilakukan aksi demo di seluruh dunia yang mengecam agresi militer yang dilakukan Israel dan menyerukan gencatan senjata sesegera mungkin. (*/Mey)