Oknum TNI Bunuh Dua Remaja di Nagreg, Divonis Penjara Seumur Hidup

<p>Oknum TNI Bunuh Dua Remaja di Nagreg, Divonis Penjara Seumur Hidup</p>
Oknum TNI Bunuh Dua Remaja di Nagreg, Divonis Penjara Seumur Hidup

Berita Hukum, gemasulawesi – Oknum TNI terdakwa kasus pembunuhan dua remaja Handi dan Salsabila di Nagreg, Jawa Barat, Kolonel Infanteri Priyanto divonis penjara seumur hidup dan di pecat dari Dinas TNI oleh Pengadilan Negeri II Jakarta, Jakarta Timur, pada hari Selasa 07 Juni 2022.

Sidang vonis yang dipimpin Hakim Ketua Brigadir jenderal TNI Faridah Faisal, Ketua Mahkamah Agung TNI, menuduh terdakwa oknum TNI, Kolonel Inf Priyanto, secara sah dan meyakinkan terbukti bersalah melakukan pembunuhan terhadap dua remaja Handi dan Salsabila dan dengan sengaja juga menghilangkan mayat.

“Terdakwa Kolonel Infanteri Priyanto Nrp.11940013330570 dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana… dan divonis penjara seumur hidup. Dan pidana tambahan dipecat dari dinas militer,” Ucap Brigjen Faridah Faisal saat sedang membacakan putusan.

Hakim menyatakan bahwa terdakwa dinyatakan bersalah secara sah karena telah melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam dakwaan primer pertama, yaitu pembunuhan berencana bersama dua alternatif itu adalah mengambil kebebasan orang lain bersama-sama, yang ketiga mengeluarkan mayat dengan maksud menyembunyikan kematiannya.

Baca: Dibagi 4 Kloter, 901 CJH Asal Sulawesi Tengah Embarkasi Balikpapan

Sebelumnya, Oditer Militer Tinggi II Jakarta, Kolonel Sus Wilder Boy, meminta agar terdakwa Kolonel Inf Priyanto dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan diberhentikan dari dinas militer di Dinas TNI AD. Oditur militer mengatakan terdakwa dinyatakan bersalah karena melakukan kejahatan pembunuhan yang disengaja dan direncanakan bersama-sama.

Perbuatan Terdakwa Kolonel Priyanto terbukti sesuai dengan unsur pokok dakwaan yakni Pasal 340 KUHP jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP tentang pembunuhan berencana, kemudian dakwaan sekunder yaitu Pasal 328 KUHP tentang Penculikan dan Pasal 181 KUHP yang mengatur tentang tindak pidana menyembunyikan jenazah/kematian korban.

Sementara itu, Kolonel Infanteri Priyanto melalui kuasa hukumnya membantah tudingan dan tuntutan Oditur Militer yang menyebut dia telah melakukan pembunuhan berencana dan penculikan terhadap Handi Saputra dan Salsabila.

Anggota tim hukum Letda Chk Aleksander Sitepu, mengatakan saat kejadian, Priyanto mengira Handi dan Salsabila sudah meninggal, sehingga dia membawa keduanya dan melemparkannya ke Sungai Serayu.

“Tidak terbukti bahwa Kolonel Infanteri Priyanto melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan oleh Oditur Militer Tinggi dalam dakwaan pokok pertama pasal 340 jo Gabungan dengan pasal 55 ayat 1 KUHP dan dakwaan kedua pasal alternatif pertama 328 KUHP jo pasal 55 ayat 1 KUHP kesatu,” ucap Aleksander membacakan pembelaan (pledoi) Kolonel Priyanto di persidangan.

Menurut kuasa hukumnya, Priyanto hanya bersalah melanggar Pasal 181 KUHP yang termasuk dalam dakwaan subsider ketiga Oditur. Pasal 181 KUHP mengatur tentang sanksi menghilangkan mayat dengan maksud untuk menyembunyikan kematian seseorang. Dari perbuatan pidana tersebut diancam hukuman maksimal 9 bulan penjara. (*)

Baca: SPN Polda Sulawesi Tengah Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News

...

Artikel Terkait

wave

Pria Asal Sinjai, Ditangkap Polisi Usai Menganiaya Istrinya Dengan Badik

Pria asal Sinjai, Sulawesi Selatan, bernama Sakir (31) ditangkap polisi usai menganiaya istrinya dengan mengunakan senjata tajam

23 Orang Jadi Korban Kasus Penipuan Kredit Rumah di Palopo

korban kasus penipuan dan penggelapan kredit rumah di Palopo, Sulawesi Selatan, Penggugat adalah tetangga korban dan

Penyelundupan Sabu Dalam Botol Sampo ke Rutan Jeneponto Digagalkan

Penyelundupan narkoba jenis sabu dalam botol sampo ke dalam Rutan Kelas II B Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan

Urusan Harta Gono-Gini, Pria Asal Kendari Bacok Mantan Istri Berkali-Kali

Urusan harta gono-gini, seorang pria berinisial SR (40) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, ditangkap oleh Polisi karena telah melakukan

Polres Poso Ringkus Dua Pelaku Kasus Pembobolan ATM Dan Pencurian

Polres Poso, Sulawesi Tengah, berhasil ringkus pelaku dan ungkap dua kasus tindak pidana pencurian oleh karyawan Alfamidi Tentena

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;