Berdiskusi dengan 30 Pelaku IKM di Padang, Mendag Ungkap Ada Beberapa Masukan dan Keluhan

Ket. Foto: Menteri Perdagangan Menyampaikan Terdapat Beberapa Masukan dan Keluhan dari Pelaku IKM di Padang Source: (Foto/ANTARA/HO-Novrial)

Ekonomi, gemasulawesi – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menampung masukan dan juga keluhan dari sejumlah pelaku IKM atau Industri Kecil dan Menengah di Padang, Sumbar, untuk selanjutnya dicarikan solusi yang konkret agar ke depannya dapat terus berkembang dan dapat menembus pasar ekspor.

Terkait keluhan, pria yang juga akrab disapa dengan Zulhas itu memaparkan terdapat beberapa masukan dan juga keluhan dari pelaku IKM di Kota Padang.

Hal tersebut disampaikan oleh Zulkifli Hasan setelah bertemu dan juga melakukan diskusi dengan sekitar 30 pelaku IKM, yang terdiri dari IKM fashion, cenderamata, rendang dan makanan olahan lainnya di Padang.

Baca Juga:
Berasal dari Rumput Laut Hasil Budidaya, Suku Dinas KPKP Hadirkan Minuman Segar Khas Kepulauan Seribu di Pameran Flora dan Fauna 2024

“Diantara keluhan itu adalah berkaitan dengan sertifikasi produk IKM sebagai syarat ekspor dan fasilitasi mekanisme ekspor retal untuk IKM skala kecil,” ucapnya.

Para pelaku IKM di Padang mengeluhkan ketiadaan sarana display promosi di daerah, kurangnya agenda promosi produk unggulan dan juga meminta dukungan jajaran Kementerian Perdagangan di luar negeri, ITPC (Indonesian Trade Promotion Centre) dan Atase Perdagangan KBRI untuk promosi produk IKN unggulan.

Menteri Perdagangan menyampaikan pihaknya akan mengkaji dukungan lanjutan pengembangan SDM atau Sumber Daya Manusia melalui ECP atau Export Coaching Program yang telah terlaksana 2 tahun ini di Sumatera Barat.

Baca Juga:
Mulai Dilaksanakan Awal 2021, Bupati Sebut Upland Project Kabupaten Gorontalo Akan Ada Perpanjangan hingga 2026

Dikutip dari Antara, dia melanjutkan pihaknya akan mencoba fasilitasi promosi melalui event Trade Export Indonesia.

“Dan juga menjajaki kemungkinan kolaborasi display promosi dengan Dekranasda,” ujarnya pada tanggal 7 Juli 2024.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Barat, Novrial, menyampaikan program ECP adalah program pendampingan untuk pelaku usaha berorientasi ekspor yang dilakukan dengan 7 tahapan selama sekitar 8 bulan hingga 1 tahun.

Baca Juga:
Khususnya di Wilayah Pedesaan, LP2M UIN Datokarama Palu Sebut Pemberdayaan Perempuan Harus Lebih Dioptimalkan

Dikatakan jika tujuan dari program pendampingan tersebut adalah agar para pelaku usaha mampu menjalankan bisnis ekspornya secara efektif, sehingga nantinya dapat melakukan ekspor secara mandiri.

“Pada tahun 2023, program ECP di Sumatera Barat diikuti oleh 30 peserta terpilih,” ungkapnya.

Dia menambahkan dan hasilnya, setelah mengikuti program, 16 IKM peserta langsung melakukan eksekusi ekspornya tahun tersebut.

Baca Juga:
Proyek Tender Hingga Pengadaan Langsung Disebut Dikuasai Kontraktor Luar, Akibatkan Puluhan Perusahaan Lokal Parigi Moutong Gulung Tikar

Zulkifli Hasan menyampaikan di tahun 2024, 30 orang peserta terpilih sedang mengikuti program ESP. (Antara)

 

Bagikan: