Tangerang, gemasulawesi - Kasus dugaan pemerasan yang dilakukan oleh seorang sopir angkot di Kota Tangerang, Banten, kembali menghebohkan publik setelah videonya menjadi viral di media sosial.
Rekaman video tersebut menunjukkan seorang wanita yang diduga menjadi korban pemerasan dan momen ketika sopir angkot meminta uang secara paksa sambil mengancam penumpangnya.
Dalam video yang tersebar, terlihat suasana tegang antara korban dan sopir angkot.
Di mana sopir tersebut menuntut sejumlah uang dari penumpang, meskipun kondisi keuangan penumpang tidak memungkinkan.
Sikap memaksa dan intimidasi yang ditunjukkan oleh sopir tersebut memicu reaksi keras dari warganet.
Beberapa warganet mengutuk aksi tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan kriminal yang tidak seharusnya terjadi di transportasi umum.
Aksi pemerasan ini juga menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan dan keselamatan penumpang angkot, terutama di malam hari.
Banyak warganet yang menyoroti pentingnya penegakan hukum yang tegas agar tindakan semacam ini tidak terulang, sekaligus meminta adanya peningkatan pengawasan terhadap sopir angkot di berbagai daerah.
Menanggapi viralnya video ini, Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota, Kompol David Y Kanitero, menyatakan bahwa hingga saat ini korban belum melaporkan kejadian tersebut secara resmi. Namun, pihak kepolisian tidak tinggal diam.
Polisi saat ini sedang melakukan penyelidikan terkait dugaan pemerasan ini, meski masih minim bukti dan informasi.
"Di kami belum ada laporan resmi dari korban, tetapi anggota sedang melakukan penyelidikan berdasarkan informasi yang sudah beredar di media sosial. Kami mengimbau agar korban segera membuat laporan resmi supaya kami bisa lebih cepat menindaklanjuti," kata David, dikutip pada Jumat, 27 September 2024.
Dalam penyelidikan, polisi mencoba untuk melacak lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang hingga kini belum diketahui secara pasti.
Selain itu, polisi juga sedang berupaya untuk menghubungi akun media sosial yang membagikan video tersebut agar dapat berkomunikasi langsung dengan korban, sehingga bisa mempercepat proses investigasi.
"Saat ini kami masih mencoba mengidentifikasi lokasi kejadian, karena titik pastinya belum jelas. Kami juga sudah mencoba menghubungi akun yang membagikan video itu untuk meminta agar dapat membantu kami berkomunikasi dengan korban," tambah David.
Kasus dugaan pemerasan ini semakin menarik perhatian masyarakat yang berharap agar pelaku segera ditemukan dan diproses secara hukum.
Banyak warga yang juga meminta pihak kepolisian agar memberikan rasa aman bagi penumpang transportasi umum, terutama di malam hari, ketika risiko tindak kejahatan cenderung meningkat. (*/Shofia)