Kota Gorontalo, gemasulawesi – Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo mengadakan sayembara logo dan maskot Pekan Nasional atau Penas Petani dan Nelayan ke-XVIII.
Sayembara logo dan maskot ini dapat diikuti oleh masyarakat umum dengan ketentuan perorangan dan warga Indonesia yang dibuktikan dengan fotokopi KTP.
Muljady Mario, yang merupakan Kepala Dinas Pertanian, menerangkan bahwa sayembara logo dan maskot Penas ke-XVIII memperebutkan total hadiah 20 juta rupiah.
Baca Juga:
PT GNI Terus Berkomitmen dalam Menyalurkan Bantuan untuk Kaum yang Membutuhkan
Peserta dapat mendaftar secara daring di tautan yang telah disediakan.
Dalam keterangannya, Muljady menyatakan pihaknya mengundang semua orang untuk mendesain logo dan maskot Pekan Nasional sesuai dengan yang telah kami buat dalam petunjuk teknis sayembara.
“Kami berharap logo dan maskot yang menang nantinya dapat digunakan pada Penas 2026,” katanya.
Baca Juga:
Usut Kasus Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi, 9 Anggota Tim Patroli Perintis Presisi Diperiksa Propam
Dia melanjutkan ketentuan umum dari desain logo dan maskot, yaitu pilihan warna dan komponen lainnya harus unik, menarik, dan mudah dipahami, serta mudah dikenal.
Desain juga harus mengandung unsur orisinalitas dan hasil karya belum pernah dipublikasikan dan tidak terkait dengan hak cipta manapun.
Dia mengatakan hasil karya yang dinyatakan sebagai pemenang menjadi milik pemerintah provinsi dan berhak digunakan untuk kepentingan apapun.
Di sisi lain, Pj Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin, menerima kembali kedatangan Paskibraka Nasional utusan Provinsi Gorontalo yang telah bertugas dalam Paskibraka di IKN.
Pada kesempatan tersebut, dia banyak bertanya kepada 2 perwakilan Gorontalo itu untuk mendengar semua kegiatan dan juga aktivitas mereka selama sebulan mengikuti Diklat Paskibraka.
Untuk mengapresiasi 2 anggota Paskibraka nasional tersebut, dia menyerahkan bonus masing-masing 5 juta rupiah kepada 2 anggota Paskibraka yang menjadi wakil Provinsi Gorontalo.
Kedua anggota Paskibraka Nasional ini adalah Siti Janeeta Abdul Wahab dari SMA Negeri 3 Gorontalo, Kota Gorontalo, dan Nadhif Islami F. Yasin dari SMA Negeri 1 Limboto, Kabupaten Gorontalo. (*/Mey)