Kisah Sudanto Jadi Sorotan, Patok Tarif Rp2000 untuk Setiap Pasien dan Dijuluki ‘Dokter Rasa Tukang Parkir’ oleh Masyarakat di Papua

Kisah dokter yang mengabdikan dirinya di Papua dan mematok tarif Rp2000 saja viral di media sosial. Source: Foto/Instagram @fyifact

Papua, gemasulawesi - FX Sudanto, dokter yang dikenal dengan julukan "dokter rasa tukang parkir," memiliki prinsip dan sikap yang patut diacungi jempol dalam dunia medis. 

Kisah Sudanto ini menjadi viral lantaran ia hanya mematok tarif medis sebesar Rp500 yang kemudian naik menjadi Rp2000, kenaikan tersebut hanya sebesar Rp1500 dari harga awalnya.

Ini menunjukkan komitmen Sudanto untuk tetap memberikan layanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat Papua, tanpa memberatkan mereka secara finansial.

Prinsip Sudanto dalam menentukan tarifnya adalah untuk tidak memberatkan masyarakat Papua yang mayoritas berada dalam kondisi ekonomi yang terbatas.

Baca Juga:
Viral! Buat Sumpah Sambil Menginjak Al-Quran di Depan Sang Istri, Pejabat Kemenhub Ini Dilaporkan ke Polisi, Begini Kronologinya

Dengan mematok tarif yang terjangkau seperti tarif tukang parkir, ia ingin menyampaikan pesan bahwa menjadi dokter bukanlah tentang mencari keuntungan finansial semata, melainkan memberikan pelayanan dan kepedulian yang tulus kepada sesama.

"Kalau ingin kaya jadi pedagang, jangan jadi dokter," begitulah prinsip yang dipegang teguh oleh Sudanto.

Baginya, kekayaan materi bukanlah ukuran keberhasilan sebagai seorang dokter.

Lebih dari itu, Sudanto memandang bahwa keberhasilan seorang dokter dapat diukur dari dampak positif yang bisa ia berikan pada masyarakat yang membutuhkan.

Baca Juga:
Cukup bagi Lebih dari 33 Ribu Orang, Joe Biden Sebut 170 Metrik Ton Makanan untuk Warga Palestina Datang Melalui Dermaga Bantuan Gaza

Sikap rendah hati dan penuh empati dari Sudanto ini juga tercermin dari penentuan tarifnya yang tidak mengalami kenaikan yang signifikan.

Meskipun ada penyesuaian tarif sebesar Rp1500, namun hal ini masih jauh dari tarif medis biasa yang jauh lebih tinggi.

Hal ini menunjukkan bahwa Sudanto tidak hanya berpikir tentang keuntungan pribadi, tetapi lebih memperhatikan kebutuhan dan kemampuan finansial pasien.

Dalam dunia medis yang sering kali diwarnai oleh komersialisme dan orientasi pada keuntungan, sikap dan prinsip yang dipegang oleh Sudanto memberikan inspirasi dan contoh yang baik bagi para profesional kesehatan lainnya.

Baca Juga:
Untuk Evaluasi, Disdikbud Parigi Moutong Adakan Kegiatan Strategi Percepatan PSP dan Penyusunan Rencana Tindak Lanjut bagi SD hingga SMP

Kejujuran, empati, dan kesediaan untuk berkorban demi kepentingan pasien adalah nilai-nilai yang harus senantiasa dijunjung tinggi dalam praktik medis.

Melalui dedikasinya dan prinsip-prinsip yang dipegang teguh, Sudanto memberikan teladan yang menginspirasi untuk terus memperjuangkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, terutama bagi mereka yang membutuhkan. (*/Shofia)

Bagikan: