Sulawesi Selatan, gemasulawesi - Setelah terjadinya kerusakan pada Masjid Kubah 99 Asmaul Husna akibat bencana alam berupa banjir dan tanah longsor, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) berkomitmen untuk segera merehabilitasi bangunan tersebut.
Masjid Kubah 99 Asmaul Husna bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi ikon yang penting bagi Sulsel, terutama dalam konteks keagamaan dan pariwisata.
Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Sulsel, Andi Muhammad Arsjad, menyatakan bahwa pemerintah daerah telah menerima laporan dari Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Kubah 99 Asmaul Husna terkait kerusakan yang terjadi.
Keluhan yang diajukan meliputi masalah dengan sistem audio, atap yang bocor, dan kerusakan pada lantai.
Dalam pertemuan antara Pemprov Sulsel dan DKM Masjid Kubah, salah satu poin yang dibahas adalah mengenai perbaikan yang perlu dilakukan pasca-bencana.
Hal ini mencakup pemulihan infrastruktur yang rusak, termasuk penanganan atap bocor, perbaikan lantai yang mengalami kerusakan, serta peninjauan ulang terhadap sistem audio untuk keperluan ibadah.
Menyadari pentingnya peran Masjid Kubah 99 Asmaul Husna sebagai ikon keagamaan dan destinasi wisata religi di Sulsel, Pemprov Sulsel bersama DKM Masjid Kubah berkomitmen untuk menjaga kualitas dan kenyamanan fasilitas masjid.
Tentunya tidak hanya untuk kepentingan jamaah tetapi juga untuk menarik minat wisatawan yang berkunjung ke Sulsel.
“Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan harus memprioritaskan penanganan khusus terutama di Masjid Kubah karena banyak yang rusak dan memerlukan perbaikan. Baik toilet, pintu, keran air, sekitar 40 persennya rusak. Kami, yang baru bertanggung jawab, ingin merenovasi semuanya agar tampak indah, namun itu membutuhkan biaya besar,” jelas Amrullah Amri, Ketua DKM Masjid Kubah 99 Asmaul Husna.
Dalam rangka merealisasikan rehabilitasi masjid, Pemprov Sulsel telah berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait, seperti Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya, dan Tata Ruang.
Langkah awal yang diambil adalah melakukan pengecekan mendalam terhadap kerusakan yang terjadi, termasuk pendataan kebutuhan anggaran yang diperlukan untuk pembenahan.
Pemerintah Provinsi Sulsel juga menggandeng pihak terkait untuk melakukan evaluasi terhadap struktur bangunan dan infrastruktur masjid secara menyeluruh.
Dengan adanya koordinasi yang baik antara pemerintah daerah dan pihak terkait, diharapkan proses rehabilitasi Masjid Kubah 99 Asmaul Husna dapat dilakukan dengan efisien dan tepat waktu.
Sehingga masjid tersebut dapat segera kembali berfungsi secara optimal bagi masyarakat Sulsel dan para pengunjung yang datang. (*/Shofia)