Usut Kasus Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi, 9 Anggota Tim Patroli Perintis Presisi Diperiksa Propam

Kasus penemuan 7 mayat di Kali Bekasi terus diselidiki, 9 anggota TP3 diperiksa terkait dugaan pelanggaran SOP.
Kasus penemuan 7 mayat di Kali Bekasi terus diselidiki, 9 anggota TP3 diperiksa terkait dugaan pelanggaran SOP. Source: Foto/dok. Polda Metro Jaya

Bekasi, gemasulawesi - Kasus penemuan tujuh mayat remaja yang mengambang di Kali Bekasi terus menjadi perhatian publik. 

Penemuan ini memicu kehebohan di masyarakat, terlebih dengan adanya dugaan keterlibatan dalam aksi tawuran sehari sebelumnya. 

Pihak kepolisian bergerak cepat menyelidiki peristiwa ini, termasuk memeriksa sembilan anggota Tim Patroli Perintis Presisi (TP3) Polres Metro Bekasi Kota yang terlibat dalam patroli di sekitar lokasi kejadian.

Menurut Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, sembilan anggota TP3 tersebut saat ini tengah menjalani pemeriksaan oleh Propam Polda Metro Jaya. 

Baca Juga:
Pamer Barang Mewah di TikTok, Satu Keluarga Jadi Korban Perampokan Sadis di Bogor, 1 Orang Meninggal Dunia

"Sampai sekarang, sembilan anggota Patroli Perintis Presisi Polres Metro Bekasi Kota sudah diperiksa," jelasnya pada Senin, 23 September 2024.

Ade juga menambahkan bahwa pemeriksaan dilakukan untuk mendalami bagaimana SOP patroli dan pengecekan TKP dijalankan.

Penyelidikan ini mencakup semua proses patroli dan penanganan TKP yang dilakukan oleh para petugas. 

"Kami masih mendalami proses patrolinya itu seperti apa, proses pengecekan TKP-nya juga seperti apa," tambah Ade. 

Baca Juga:
Pengudian Nomor Urut Calon Bupati dan Wakil Bupati Serta Deklarasi Kampanye Damai Di KPU Parigi Moutong Berjalan Lancar

Pemeriksaan juga melibatkan saksi-saksi di lokasi, baik dari pihak kepolisian maupun warga sekitar.

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, menjelaskan bahwa penyebab kematian ketujuh remaja tersebut adalah akibat melompat ke dalam sungai.

"Ini bukan asumsi, faktanya mereka meloncat ke sungai," katanya, merujuk pada hasil pemeriksaan awal. 

Wira juga menegaskan bahwa tidak ditemukan luka terbuka atau patah tulang pada tubuh korban, dan autopsi akan dilakukan untuk memastikan penyebab kematian.

Baca Juga:
Paslon Nomor 4 Erwin Burase- Abdul Sahid, Pintu Gerbang Parigi Moutong Berawal Dari Desa Menuju Kota

Berita tentang penemuan mayat ini memicu beragam reaksi di media sosial. 

Video yang merekam detik-detik penemuan mayat tersebut menjadi viral dan menarik perhatian publik. Banyak netizen yang mengomentari kejadian ini, menyuarakan keprihatinan dan spekulasi terkait penyebab insiden tersebut.

Di tengah ramainya perbincangan di dunia maya, banyak pihak yang mendesak agar kasus ini diusut tuntas. 

Pihak kepolisian terus mengumpulkan bukti dan keterangan dari para saksi untuk mengungkap secara jelas apa yang sebenarnya terjadi. 

Baca Juga:
Ditanya Arah Dukungan di Pilkada Jakarta 2024, Anies Baswedan Blak-blakan Bilang dan Beri Saran Begini

Hingga kini, hasil autopsi diharapkan dapat memberikan jawaban yang lebih pasti terkait kematian ketujuh remaja ini.

Kejadian ini semakin memperkeruh suasana setelah diketahui bahwa sehari sebelum penemuan mayat, polisi telah menangkap 18 remaja yang diduga hendak tawuran di sekitar lokasi. 

"18 orang yang diamankan, dan yang ditetapkan tersangka tiga orang karena membawa senjata tajam," ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto.

Polisi masih menyelidiki apakah tujuh korban tersebut merupakan bagian dari kelompok tawuran yang tertangkap sebelumnya.

Baca Juga:
Fakta Baru! Misteri Penemuan Tujuh Jasad di Kali Bekasi Terungkap, Polisi Beberkan Penyebab Sebenarnya

Karyoto juga mengungkapkan bahwa sebagian remaja yang tertangkap panik saat melihat patroli polisi dan memilih melarikan diri dengan melompat ke sungai.

"Mereka memilih nyebur ke sungai untuk menyelamatkan diri karena adanya ketakutan," jelasnya. 

Pihak kepolisian masih mendalami lebih lanjut kejadian ini, termasuk mengumpulkan informasi dari para saksi dan keluarga korban.

Hingga kini, publik menantikan hasil penyelidikan resmi dan autopsi yang diharapkan dapat mengungkap fakta di balik tragedi ini.

Baca Juga:
Viral! Aksi Begal Brutal di PIK Jakarta Utara yang Menyerang Karyawan Ruko, 3 Pelaku Tertangkap dan Berujung Baku Hantam

Kasus ini juga menjadi pengingat betapa pentingnya meningkatkan pengawasan di lingkungan sekitar untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave

Pamer Barang Mewah di TikTok, Satu Keluarga Jadi Korban Perampokan Sadis di Bogor, 1 Orang Meninggal Dunia

Satu keluarga di Bogor menjadi korban perampokan sadis setelah istri korban sering memamerkan kemewahan di TikTok

Fakta Baru! Misteri Penemuan Tujuh Jasad di Kali Bekasi Terungkap, Polisi Beberkan Penyebab Sebenarnya

Penyebab kematian tujuh remaja di Kali Bekasi terungkap. Fakta menunjukkan mereka melompat ke sungai.

Viral! Aksi Begal Brutal di PIK Jakarta Utara yang Menyerang Karyawan Ruko, 3 Pelaku Tertangkap dan Berujung Baku Hantam

Tiga pelaku begal di Pantai Indah Kapuk tertangkap warga setelah menyerang seorang karyawan ruko. Satu pelaku melarikan diri.

Innalillahi! Empat Anggota Keluarga Tewas Mengenaskan Usai Tertabrak Kereta Api di Karawang, Begini Kata Saksi

Keluarga di Karawang menjadi korban tabrak lari kereta, meningkatkan kesadaran akan bahaya jalur kereta api.

Tim Gabungan Kembali Sisir Area Kali Bekasi Usai Penemuan 7 Mayat Mengapung Gegerkan Warga, Ada Korban Lain?

Penemuan tujuh jasad remaja di Bekasi memicu perhatian, pihak berwenang selidiki penyebab kematian lebih lanjut.

Berita Terkini

wave

MK Perintahkan Pembentukan Lembaga Independen Awasi Sistem Merit ASN

Mahkamah Konstitusi memerintahkan pemerintah dan DPR membentuk lembaga independen untuk mengawasi penerapan sistem merit ASN.

Polresta Gorontalo Ungkap Sindikat Pencurian Baterai Panel Surya

Tim Opsnal berhasil menangkap tiga pelaku dan menyita barang bukti, meningkatkan patroli cegah kejahatan.

DPR Minta Imigrasi Perbaiki Sistem SDUWHV Setelah Ribuan Pelamar Mengeluh Kesulitan Unggah Dokumen

Kritik DPR terhadap sistem Imigrasi yang bermasalah pada program Work and Holiday Visa, menyebabkan ribuan pelamar gagal mengunggah dokumen.

Posko Darurat Korban Kebakaran Utan Kayu Selatan Diperpanjang, Bantuan Logistik dan Makanan Disalurkan

Posko tenda diperpanjang hingga Minggu, 12 warga tetap mengungsi, bantuan sembako dan makanan siap saji telah diberikan.

Saan Mustopa Minta Evakuasi Korban Ponpes Sidoarjo Tuntas dan Transparan

Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa desak pemerintah pastikan evakuasi korban ponpes Sidoarjo selesai menyeluruh dan tanpa polemik.


See All
; ;