Palu, gemasulawesi – Polda Sulawesi Tengah melakukan simulasi pengamanan kota atau Sispamkota dalam rangka memastikan kesiapan menghadapi Pilkada 2024.
Wakil Kepala Polda atau Wakapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol. Soeseno Noerhandoko, dalam keterangannya di Palu pada hari Jumat, tanggal 16 Agustus 2024, menyampaikan simulasi ini adalah langkah penting dalam mengukur kesiapan operasional pengamanan Pilkada.
Brigjen Pol. Soeseno Noerhandoko mengatakan simulasi ini merupakan langkah strategis untuk memastikan kesiapan pihaknya dalam mengamankan Pilkada 2024.
“Simulasi ini memiliki tujuan untuk memastikan kesiapan personel dan juga peralatan keamanan yang akan dikerahkan di seluruh wilayah Sulawesi Tengah,” ujarnya.
Selain itu, lewat kegiatan ini, pihaknya dapat mengidentifikasi dan juga memperbaiki setiap potensi kelemahan yang ada.
Simulasi ini melibatkan sebanyak 1.025 personel yang terdiri dari berbagai unsur, seperti TNI, Polri, Satpol PP, Damkar, BPBD, Dinas Kesehatan, Linmas dan Basarnas.
“Jumlah personel yang akan dikerahkan selama Pilkada di Provinsi Sulawesi Tengah akan disesuaikan dengan tingkat kerawanan masing-masing wilayah pada setiap tahapan,” katanya.
Dia melanjutkan dengan komitmen untuk menjaga keamanan dan juga kelancaran sebagai prioritas utama.
Dikutip dari Antara, dia menuturkan Polda Sulawesi Tengah juga telah mengantisipasi berbagai potensi gangguan seperti isu SARA, tindakan kekerasan dan gangguan keamanan lainnya yang memiliki potensi menghambat jalannya Pilkada.
Pihaknya juga menegaskan Polda Sulawesi Tengah berkomitmen penuh untuk menjaga netralitas Polri selama Pilkada.
Brigjen Pol. Soeseno Noerhandoko juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga situasi agar tetap kondusif selama Pilkada 2024.
“Hindari provokasi, penyebaran berita hokas dan ujaran kebencian,” tuturnya.
Dia melanjutkan dan laporkan segala tindakan yang mencurigakan kepada pihak berwajib.
Di sisi lain, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menyalurkan bantuak 235 paket pangan bergizi untuk KPM atau Keluarga Penerima Manfaat yang berisiko stunting di Kabupaten Sigi. (Antara)