Prabumulih, gemasulawesi - Sebuah insiden mengejutkan terjadi di SPBU Patih Galung, Prabumulih, Sumatera Selatan.
Puluhan pengendara sepeda motor yang mengisi bahan bakar jenis Pertalite di SPBU Patih Galung mendapati kendaraan mereka tiba-tiba mogok.
Para pengendara menduga bahwa bahan bakar yang mereka beli di SPBU Patih Galung tercampur dengan air, yang menyebabkan motor mereka tidak bisa berfungsi dengan baik.
Kejadian ini segera memicu kemarahan para pengendara yang merasa dirugikan.
Mereka berbondong-bondong mendatangi SPBU untuk memprotes keras atas insiden tersebut.
Suasana di SPBU menjadi tegang, dengan para pengendara yang frustrasi dan marah menuntut penjelasan dari pihak SPBU.
Di tengah kerumunan, Wahid, seorang pengendara yang bekerja sebagai pedagang sapu keliling, mengungkapkan kemarahannya dengan lantang.
"Ada airnya ini, wajar motor saya mogok. Harus ditutup, karena itu jual air bukan bensin," tegasnya.
Wahid, seperti pengendara lainnya, terpaksa menghentikan aktivitasnya hari itu karena motor yang tidak bisa dinyalakan.
Para pengendara lain turut memeriksa tangki motor mereka, beberapa di antaranya bahkan mencoba menguras tangki untuk membuktikan dugaan adanya air dalam bahan bakar.
Kondisi di SPBU semakin panas, dengan banyaknya pengendara yang semakin frustrasi karena merasa tidak ada tindakan cepat dari pihak SPBU untuk menangani masalah tersebut.
Beberapa pengendara bahkan merekam video saat menguras tangki motor mereka dan menemukan adanya air dalam bahan bakar.
Video-video tersebut segera menyebar di media sosial, memicu gelombang kemarahan di kalangan netizen yang ikut mengecam kejadian tersebut.
"Bisnis gak amanah akan terima ganjarannya. Merugikan banyak pengendara yang sudah isi di SPBU tersebut," komentar akun @ron***.
Kapolsek Prabumulih Barat, AKP Yani Iskandar, segera merespons situasi yang berkembang di lapangan.
Ia mengonfirmasi kejadian tersebut dan menyatakan bahwa pihak kepolisian telah mengerahkan personel untuk menjaga agar situasi tidak semakin memanas.
"Situasi dan kondisi relatif aman dan kondusif," ujarnya.
Namun, meskipun situasi di lapangan berhasil dikendalikan oleh pihak kepolisian, para pengendara tetap merasa geram.
Mereka menuntut agar SPBU bertanggung jawab penuh atas kerusakan yang terjadi pada kendaraan mereka.
Beberapa pengendara bahkan menyatakan akan membawa masalah ini ke jalur hukum jika tidak ada penyelesaian yang memadai.
Saat ini, penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengetahui apakah memang benar ada kebocoran dalam tangki penyimpanan BBM di SPBU atau jika ada unsur kesengajaan dalam mencampurkan air ke dalam bahan bakar.
Hingga saat ini, para pengendara dan warga sekitar masih menunggu hasil penyelidikan tersebut dengan harapan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. (*/Shofia)