Palu, gemasulawesi – Sebanyak 287.572 pohon bibit durian diberikan kepada para petani di Provinsi Sulawesi Tengah, dimana hal itu dilakukan sebagai upaya pengembangan komoditas itu untuk menyasar pasar ekspor.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura atau TPH Sulawesi Tengah, Nelson Metubun, mengatakan bantuan ini bentuk komitmen pemerintah daerah memajukan sektor pertanian, karena komoditas durian sangat potensial di daerah ini.
Hal tersebut disampaikan Nelson Metubun di Palu pada hari Senin, tanggal 22 Juli 2024.
Dia menerangkan dari 13 kabupaten atau kota di Provinsi Sulawesi Tengah, hanya Palu yang tidak mendapatkan bantuan benih, sebab Palu tidak mempunyai lahan yang memadai.
Menurut data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dari 12 daerah yang diintervensi, Kabupaten Poso memperoleh bantuan paling banyak, yaitu 100.794 pohon atau hampir setengah dari total jumlah bantuan benih.
Lalu Parigi Moutong sebanyak 61.785 pohon, Tojo Una-una 31.932 pohon, Donggala sebanyak 14.484 pohon dan Kabupaten Sigi sebanyak 17.536 pohon.
Dia mengatakan upaya dilakukan pemerintah karena peluang pasar komoditas durian sangat potensial.
"Terbukti saat ini Sulawesi Tengah telah menembus pasar ekspor durian ke Thailand, serta saat ini sedang dilakukan perencanaan untuk memperluas ekspor ke Cina,” ujarnya.
Nelson membeberkan total jumlah tanaman itu di Sulawesi Tengah mencapai 3,7 juta pohon, sekitar 196.325 pohon telah dilakukan peremajaan atau tanam baru.
Baca Juga:
Sejak 3 Tahun Terakhir, Pemkab Morowali Utara Telah Membangun Sekitar 178 Ruas Jalan Usaha Tani
“Lalu, 1,2 juta lebih pohon telah menghasilkan buah dan 2,2 juta lebih pohon belum menghasilkan berdasarkan perkembangan 5 tahun terakhir,” katanya.
Tercatat Provinsi Sulawesi Tengah mengembangkan 13 varietas yang terdiri dari durian Montong, Malhakam, Kni, Musangking, Kromo Banyumas, Pelangi, Tampilan, Matahari, Griskin, Masmuar D 15S dan durian Hitam serta Raja.
Nelson Metubun menyampaikan khusus durian varietas Tampilan telah memperoleh pengakuan dari Kementerian Pertanian sejak tahun 2003 sebagai varietas lokal asal Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. (*/Mey)