Lampung, gemasulawesi - Selebgram Ummu Hani dari Lampung Selatan menjadi sorotan dengan aksinya mandi lumpur di jalan raya yang mengkritik kondisi jalan rusak parah di daerahnya.
Sebelum melakukan aksi tersebut, Ummu Hani menunjukkan kondisi jalan yang sangat buruk di Lampung melalui unggahan di Instagram pribadinya, @ummuhanii89.
Ummu Hani menyindir pemerintah setempat, khususnya di Lampung yang dinilai belum memperbaiki jalan yang sangat parah kerusakannya.
“Untuk kesekian kalinya, kami mengharapkan kepada pihak-pihak terkait untuk segera mewujudkan perbaikan infrastruktur jalan ini. Mengingat jalan tersebut adalah salah satu jalur utama yang menghubungkan antara desa dan kecamatan,” ujarnya dengan tegas.
Dalam unggahannya tersebut, Ummu Hani dengan tegas mempertanyakan keseriusan pemerintah setempat dalam memperbaiki jalan yang rusak parah di Kampung Baru Ranji.
Selain itu ia juga menyoroti kondisi jalan yang sangat memprihatinkan dan meminta perhatian serius dari kepala daerah.
"Mohon, Pak Bupati, perhatikanlah jalan ini atau apakah Anda sudah pernah melihatnya namun seolah-olah tidak melihat? Ini masalah serius, Pak, sangat mengundang risiko. Bisa dipikirkan, Bagaimana perasaan warga di sini yang harus melewati situasi seperti ini setiap hari," pintanya.
Namun, aksi Ummu Hani tampaknya tidak mendapat tanggapan serius dari pemerintah setempat.
Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto, menanggapi aksi Ummu Hani dengan mengkritiknya sebagai mencari sensasi dan menyinggung soal etika.
"Mungkin dia ingin terkenal, mencari sensasi gitu ya. Seharusnya kita tidak boleh melakukan hal-hal seperti itu, sampai terlibat dalam situasi yang merugikan seperti itu. Apalagi dia seorang wanita. Itu bukan hal yang baik secara etika," kata Nanang.
Hal ini membuat Ummu Hani merasa bahwa respons pemerintah terhadap kritiknya masih sinis.
Ummu Hani mengakui bahwa respons publik terhadap aksinya yang kontroversial memang beragam.
Namun, ia tetap teguh pada tujuan kritiknya untuk mendorong perubahan dan kesadaran akan kondisi infrastruktur yang memprihatinkan di daerahnya.
"Kalau buzzer banyak yang menyerang, bahkan dengan cara yang brutal. Mengintimidasi orang itu tidak ada hubungannya dengan konteks yang sesuai. Kalau ada serangan, itu juga harusnya tetap dalam konteks yang baik, bukan menyerang secara personal secara fisik atau semacamnya. Tetapi saya tidak ingin memikirkan hal tersebut, mungkin orang-orang ini memiliki pandangan yang berbeda dengan saya," ujar Hani.
Dalam upaya untuk menyelesaikan masalah jalan yang rusak, Ummu Hani berharap agar pemerintah setempat, termasuk Bupati Nanang Ermanto, dapat lebih proaktif dalam memperbaiki infrastruktur dan memenuhi janji-janji kampanye yang telah diucapkan.
Aksi kontroversial Ummu Hani dengan mandi lumpur di jalan raya telah menimbulkan berbagai respons dari publik, termasuk kritik dan serangan dari buzzer, serta tanggapan sinis dari Bupati Nanang Ermanto.
Meskipun mendapat tanggapan dari pemerintah dan serangan dari buzzer, Ummu Hani tetap teguh pada tujuan kritiknya untuk mendorong perubahan dan kesadaran akan kondisi infrastruktur yang memprihatinkan. (*/Shofia)