Internasional, gemasulawesi – Perang yang telah berlansgung dari tanggal 7 Oktober 2023 di Jalur Gaza disebutkan merupakan hasil normalisasi PBB terhadap penjajahan yang selama ini dilakukan penjajah Israel di Palestina.
Selain itu, ICJ (Mahkamah Internasional) bahkan tidak mampu untuk menyerukan gencatan senjata, sesuatu yang ditunggu oleh banyak orang yang mendukung Palestina.
Gencatan senjata juga disebutkan merupakan langkah awal yang praktis untuk menghentikan genosida penjajah Israel.
Baca Juga:
Banyak Nyawa Melayang, Ini Bagaimana Negara Anggota Uni Eropa Terpecah Terkait Perang Palestina
Hanya dalam hitungan jam setelah ICJ mengumumkan keputusannya, penjajah Israel lantas meluncurkan serangan mereka terhadap UNRWA dengan menuduh beberapa orang stafnya terlibat dengan Operasi Banjir Al-Aqsa.
Ini menyebabkan banyak diantara para negara pendonor, dengan beberapa diantaranya merupakan pendonor utama, menangguhkan pendanaan mereka untuk UNRWA.
Tidak hanya itu, sebuah konferensi yang diselenggarakan oleh gerakan pemukiman sayap kanan, Nahala, yang mengangkat tema ‘Pemukiman Membawa Kemenangan dan Keamanan’ juga diadakan oleh penjajah Israel.
Konferensi itu dihadiri oleh para anggota Knesset penjajah Israel, dengan 12 orang diantaranya adalah anggota Partai Likud.
Dalam konferensi itu, Menteri Keuangan penjajah Israel, Bezalel Smotrich, dan juga Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben-Gvir, yang juga turut hadir, menyerukan perluasan pemukiman penjajah Israel di Jalur Gaza.
Laporan yang lain menyebutkan jika unit rahasia penjajah Israel menyerbu Rumah Sakit Ibnu Sina di Jenin, Tepi Barat, dengan menggunakan penyamaran sebagai warga Palestina.
Baca Juga:
Alami Berbagai Penderitaan Akibat Perang, Ini yang Membuat Rakyat Palestina Tetap Kuat
Mereka mengenakan pakaian dokter, perawat dan juga warga sipil dan membunuh 3 orang warga Palestina yang disebutkan memiliki hubungan dengan Hamas.
“Menyusul kehancuran Jalur Gaza yang besar dan penduduknya yang hampir semuanya mengungsi, diamnya komunitas internasional sejujurnya sulit dipercaya,” kata salah satu sumber yang tidak disebutkan namanya.
Dengan perang ini, penjajah Israel menyebabkan Jalur Gaza menjadi tandus dan juga menyedihkan.
Selain itu, dikatakan dengan memaksa warga Palestina keluar dari Jalur Gaza yang membuat mereka mengosongkan tanah Palestina, jelas menunjukkan pemindahan paksa. (*/Mey)