Banten, gemasulawesi - Pantai Teluk di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, menjadi sorotan setelah dinobatkan sebagai pantai terkotor nomor 1 di Indonesia oleh Pandawara Group.
Kondisi Pantai Teluk ini memprihatinkan karena dipenuhi oleh berbagai macam sampah, mulai dari rumah tangga hingga plastik.
Pada Mei 2023, Pandawa Group bersama warga setempat melakukan aksi pembersihan Pantai Teluk, yang berhasil menarik simpati dari berbagai kalangan masyarakat dan pemerintah setempat.
Namun, saat ini, Pantai Teluk kembali menghebohkan jagat media sosial dengan kondisi terkini yang terlihat kembali kotor, seperti yang diunggah oleh akun @namdoyan pada Sabtu, 20 April 2024 lalu.
Pantauan di lokasi pada Senin, 22 April 2024 kemarin menunjukkan bahwa tumpukan sampah di Pantai Teluk terlihat di belakang SPBU Nelayan, membentang sejauh hampir 100 meter ke arah lapangan Desa Teluk.
Sampah yang berserakan mencakup berbagai jenis, mulai dari plastik, kasur, kain bekas, hingga kayu.
Bahkan, papan peringatan untuk tidak membuang sampah juga terlihat tak terpasang dengan baik dan tersandar ke dinding mesjid di lokasi tersebut.
Hal ini pun menarik perhatian dari warganet dalam unggahan di akun X @namdoyan tersebut.
Baca Juga:
Keajaiban Alam Pantai Tanjung Setia dengan Surga Surfing Terbaik Dunia dan Pesona di Lampung Barat
Salah satunya adalah pernyataan dari akun @de***. Dia mengungkapkan bahwa pemerintah daerah (Pemda) sudah menyediakan fasilitas pembuangan sampah, namun masih banyak warga yang enggan membayar uang sampah.
Menurutnya, perbandingan antara uang sampah dengan biaya bensin adalah masalah yang sering muncul.
Dia juga menyebutkan bahwa warga sering membuang sampah di pinggir pantai saat sore hari, sambil mengelilingi wilayah dengan sepeda motor.
“Sebenarnya ada kemungkinan untuk menggunakan dana desa untuk pengelolaan sampah, dia mempertanyakan etika di balik masalah limbah domestik (pribadi) yang harus dibayar oleh negara. Padahal "itu sampahmu", mengapa orang lain (melalui pajak) harus membayar untuk itu?” tegasnya.
Sekretaris Desa Teluk, Saukatudin, juga menyatakan bahwa sampah yang kembali menumpuk di Pantai Teluk merupakan kiriman yang terbawa arus laut saat terjadi gelombang tinggi.
Saukatudin menekankan pentingnya upaya bersama dari pemerintah Kabupaten Pandeglang dan Provinsi Banten untuk menjaga kebersihan Pantai Teluk dengan membuat fasilitas break water agar sampah tidak terbawa ke bibir pantai secara terus-menerus.
Kondisi Pantai Teluk yang kembali kotor menjadi peringatan bahwa kebersihan lingkungan harus tetap dijaga bersama-sama, baik oleh pemerintah maupun masyarakat setempat, demi menjaga keindahan alam dan kesehatan lingkungan. (*/Shofia)