Gaji Dosen Indonesia Paling Sedikit di Asia Pasifik, Ketua MUI: Makanya Lebih Banyak Aktif di Luar Kampus

Potret Ketua MUI, Cholil Nafis yang baru-baru ini menyoroti nominal gaji dosen di Indonesia Source: (Foto/Instagram/@cholilnafis)

Nasional, gemasulawesi - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhammad Cholil Nafis, baru-baru ini menyoroti rendahnya gaji guru dan dosen di Indonesia yang menjadi salah satu yang paling kecil di kawasan Asia Pasifik.

Dalam unggahannya di media sosial, ia membandingkan gaji dosen di Indonesia dengan negara-negara lain di kawasan tersebut dan menunjukkan bahwa Indonesia tertinggal jauh dalam hal penghargaan terhadap tenaga pendidik.

Berdasarkan data yang diunggah oleh Cholil Nafis, gaji dosen di Indonesia hanya sebesar Rp4,2 juta per bulan.

Jumlah ini jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Baca Juga:
Polisi Bikin Program Pemanfaatan Lahan Produktif, YLBHI: Apakah Tugas dan Fungsi Polri Sudah Berubah?

Bahkan, jika dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asia Pasifik, selisihnya semakin besar, seperti Hong Kong yang memiliki gaji dosen mencapai Rp94 juta, Jepang Rp44 juta, dan Singapura Rp72 juta.

Fakta ini menegaskan bahwa penghargaan terhadap tenaga akademik di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara maju lainnya.

Menyoroti data tersebut, Cholil Nafis mengungkapkan rasa mirisnya terhadap kondisi gaji dosen di Indonesia.

Dalam cuitannya di akun X resminya @cholilnafis pada Senin, 10 Februari 2025, ia menyebut bahwa rendahnya kualitas tenaga pengajar di Indonesia bisa dimaklumi mengingat rendahnya gaji yang mereka terima.

Baca Juga:
Puji Langkah Presiden Prabowo Lakukan Efisiensi Anggaran, Andi Arief: Bisa Terhindar dari Potensi Hutang Besar

Cholil Nafis juga menyinggung bagaimana banyak dosen di Indonesia terpaksa mencari penghasilan tambahan di luar kampus karena gaji yang diterima tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Hal ini membuat banyak dosen kurang bisa berfokus pada tugas akademiknya di kampus, sehingga berdampak pada kualitas pengajaran dan penelitian di Indonesia.

"Kualitas itu sesuai harga. Makanya dosen-dosen di Indonesia jarang yang hanya aktif sebagai dosen saja, biasanya lebih banyak aktif di luar kampus," tulis Cholil Nafis dalam cuitannya, sembari mengunggah ulang data gaji dosen di kawasan Asia Pasifik.

Pernyataan Cholil Nafis ini kemudian memancing berbagai reaksi dari warganet.

Baca Juga:
Presiden Prabowo Sebut Ada Raja Kecil yang Lawan Perintah, Faizal Assegaf: Sangat Jelas Mengarah ke Bahlil

Banyak yang mempertanyakan mengapa gaji dosen di Indonesia sangat kecil, padahal biaya pendidikan tinggi di dalam negeri tergolong mahal bagi sebagian besar masyarakat.

"Kok bisa gaji dosen sekecil itu, padahal kuliah biayanya mahal?" tulis akun @fat*** dalam balasannya terhadap cuitan Cholil Nafis.

Komentar ini mencerminkan kebingungan dan keheranan banyak orang tentang bagaimana sistem pendidikan di Indonesia mengalokasikan anggarannya.

Di satu sisi, mahasiswa harus membayar uang kuliah yang cukup besar. Namun, di sisi lain, gaji tenaga pendidiknya tetap rendah dibandingkan negara lain. (*/Risco)

Bagikan: