Menang Versi Hitung Cepat, Jokowi Disebutkan Berkontribusi Besar terhadap Perolehan Suara Prabowo dan Gibran

Ket. Foto: Presiden Jokowi Disebutkan Memberikan Kontribusi yang Besar terhadap Perolehan Suara Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka Source: (Foto/Instagram/@jokowi/@prabowo)

Nasional, gemasulawesi – Menurut peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, Presiden Jokowi memberikan kontribusi yang besar terhadap perolehan suara dari pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Diketahui jika pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menang dalam pilpres 2024 versi hitung cepat atau quick count.

Bawono Kumono mengungkapkan jika Gibran Rakabuming Raka yang adalah putra sulung dari Presiden Jokowi mudah untuk diasosiasikan dengan Presiden Jokowi.

Baca Juga:
Senilai 36 Juta Rupiah, KPU Akan Beri Santunan untuk KPPS yang Meninggal Dunia saat Jalankan Tugas di Pemilu Tahun 2024

Disebutkan Bawono, jika perolehan suara dari Prabowo dan Gibran di pilpres 2024 cukup mengejutkan.

“Hal ini dikarenakan angka yang didapatkan melebihi survei yang sebelumnya dilakukan beberapa lembaga,” ujarnya.

Menurut Bawono, dalam sejumlah survei yang dilakukan sebelum pemilu dilangsungkan, Prabowo dan Gibran untuk elektabilitasnya berada di kisaran 50-52%.

Baca Juga:
Kasus Pungutan Liar, KPK Dilaporkan Tambah CCTV untuk Perkuat Pengawasan di Area Rutan

Sementara itu, di pilpres 2024, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dilaporkan berhasil menguasai daerah-daerah di Indonesia yang di pilpres tahun 2014 dan tahun 2019 dikuasai oleh Presiden Jokowi.

Wilayah-wilayah tersebut, seperti Maluku, Papua, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur dan juga Jawa Tengah yang dikenal sebagai ‘kandang banteng’.

Bawono menegaskan jika Presiden Jokowi menjadi salah satu kontributor paling besar dan hal tersebut tidak dapat dipungkiri.

Baca Juga:
Sebut Tunjukkan Potensi Besar, Menparekraf Nyatakan Target Wisman pada Tahun 2023 Capai 11,7 Juta Orang

Namun, meskipun Prabowo Subianto mendapatkan perolehan suara yang besar di pilpres 2024, Partai Gerindra yang dipimpinnya berada di bawah PDI P dan Partai Golkar dalam pemilu legislatif 2024.

“Hal tersebut disebabkan karena caleg Partai Gerindra kurang maksimal dalam melakukan kampanye pileg,” bebernya.

Bawono menerangkan jika para caleg Partai Gerindra dinilai terlena dengan elektabilitas dari Prabowo Subianto yang diketahui besar menurut sejumlah lembaga survei.

Baca Juga:
Lolos Parlemen Berdasarkan Hitung Cepat, Plt Ketua Umum PPP Minta Jajarannya Kawal Proses Rekapitulasi Suara

“Mereka kurang maksimal untuk bekerja di daerah pemilihan masing-masing,” imbuhnya.

Bawono menambahkan apalagi Partai Gerindra juga memiliki target yang tinggi untuk memenangkan pemilu dalam 1 putaran saja.

Untuk pemilu 2024, penetapan rekapitulasi suara secara nasional dilakukan paling lambat di tanggal 20 Maret 2024. (*/Mey)

Bagikan: