Nasional, gemasulawesi - Menteri Transmigrasi, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, dijadwalkan hadir dalam agenda penting pada akhir Agustus mendatang.
Beliau akan memberikan pembekalan khusus kepada para peserta Ekspedisi Patriot sebagai bentuk dukungan sebelum mereka diterjunkan ke lapangan.
Selain itu, Menteri juga akan secara resmi melepas keberangkatan 2.000 personel ekspedisi pada Minggu hingga Senin, 24–25 Agustus.
Dalam pernyataan resminya yang diterima di Jakarta pada Senin, Menteri Transmigrasi menyampaikan rencana besar Kementerian Transmigrasi (Kementrans).
Baca Juga:
Gregorius Ronald Tannur Dapat Pengurangan Hukuman di HUT Ke-80 RI
Kementerian akan mengirimkan sebanyak 2.000 personel untuk bergabung dalam Ekspedisi Patriot.
Para peserta ini nantinya dibagi menjadi 400 tim kerja yang telah disusun secara terorganisir.
Mereka akan diterjunkan langsung ke 154 kawasan transmigrasi sebagai lokasi pengabdian.
Para peneliti yang tergabung dalam Ekspedisi Patriot diarahkan untuk terjun langsung ke berbagai daerah.
Baca Juga:
Pemprov Jambi Prioritaskan Layanan Kesehatan dan Perhatian Bagi Veteran
Tugas utama mereka adalah melakukan pemetaan potensi yang dimiliki kawasan transmigrasi.
Hasil pemetaan tersebut diharapkan dapat mendukung kawasan transmigrasi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi sekaligus mendorong industrialisasi yang bertumpu pada kekuatan industri rakyat.
Temuan dari Tim Ekspedisi Patriot akan dijadikan sebagai acuan utama oleh pemerintah.
Informasi tersebut akan digunakan untuk merancang kebijakan hilirisasi, industrialisasi, serta investasi di kawasan transmigrasi.
Baca Juga:
Giliran Proyek Sekolah dan Rumah Sakit Diduga ‘Dikerjai’ Wakil Bupati Parigi Moutong
“Penugasan Tim Ekspedisi Patriot meliputi penilaian kelayakan suatu kawasan untuk pengembangan ekonomi atau pemberian insentif industrialisasi, bukan hanya untuk skala UMKM. Mereka juga bertugas memetakan produk komoditas unggulan serta melakukan evaluasi berkala terhadap potensi kawasan transmigrasi,” ujar Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara.
Selain Ekspedisi Patriot, Kementerian Transmigrasi juga sedang mempersiapkan Program Beasiswa Patriot.
Program ini direncanakan untuk diluncurkan pada tahun 2026.
Beasiswa tersebut ditujukan bagi beberapa kawasan transmigrasi prioritas, termasuk Barelang di Kepulauan Riau, Mamuju di Sulawesi Barat, Sumba Timur di Nusa Tenggara Timur, serta Merauke di Papua Selatan.
Baca Juga:
Indonesia-Kazakhstan Tinjau Kebijakan Bebas Visa dan Perkuat Kerja Sama Hukum
Beasiswa ini ditujukan bagi mahasiswa program S2 dan S3 yang melakukan penelitian di kawasan transmigrasi dengan memadukan pendekatan akademik dan praktik pemberdayaan masyarakat.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menyampaikan apresiasi sekaligus dukungan penuh terhadap kedua program melalui riset perguruan tinggi, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik, serta mendorong kolaborasi universitas untuk mendampingi langsung kawasan transmigrasi.
Dukungan ini diharapkan mampu menjadikan kawasan transmigrasi sebagai pusat pemukiman sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi, inovasi teknologi, dan pendidikan yang berkelanjutan.
“Konsep Saintek Berdampak sangat sejalan dengan arah program transmigrasi yang fokus pada industrialisasi berbasis potensi lokal,” jelas Brian Yuliarto. (*/Zahra)