Nasional, gemasulawesi - Pegiat media sosial, Said Didu, baru-baru ini mengungkapkan pandangannya terhadap hasil kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto setelah lima bulan menjabat.
Melalui akun X resminya, @msaid_didu, ia menyampaikan bahwa selama lima bulan pemerintahan Prabowo, belum terlihat adanya indikator pembangunan yang signifikan, terutama di sektor ekonomi.
Menurut Said Didu, kondisi ekonomi yang sebelumnya masih stabil justru mengalami kemunduran sejak Prabowo dilantik menjadi Presiden Indonesia.
Ia menilai bahwa belum ada langkah konkret yang dapat menunjukkan perbaikan atau pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran, mengingat sektor ekonomi merupakan salah satu aspek penting dalam keberhasilan pemerintahan.
Dalam cuitannya yang diposting pada Selasa, 18 Maret 2025, Said Didu secara terbuka mengungkapkan pandangannya mengenai situasi ekonomi saat ini.
"Bpk Presiden @prabowo yth, sejak Bpk dilantik 5 bulan lalu, sepertinya blm ada indikator pembangunan, terutama ekonomi yg membaik - bahkan bertambah buruk," tulis Said Didu.
Namun, meskipun ia menyoroti kondisi ekonomi yang memburuk, Said Didu tidak serta-merta menyalahkan Prabowo sepenuhnya atas situasi tersebut.
Said menilai bahwa keputusan Prabowo untuk tetap melanjutkan kebijakan pemerintahan sebelumnya menjadi faktor utama yang menyebabkan kondisi saat ini.
Said Didu berpendapat bahwa rezim Jokowi telah memberikan dampak negatif terhadap bangsa, dan keputusan Prabowo untuk tetap mempertahankan serta mendukung kebijakan rezim tersebut dinilai sebagai langkah yang kurang tepat.
"Sepertinya ini dampak dari sikap melanjutkan dan memuji rezim Jokowi yg jelas-jelas sudah merusak bangsa," lanjutnya dalam cuitan tersebut.
Pendapat Said Didu langsung menuai berbagai tanggapan dari warganet.
Banyak yang sependapat dengan pandangannya mengenai kondisi ekonomi yang belum membaik sejak pergantian pemerintahan.
"Pemikiran yg sama pak, gak ada stimulus utk ekonomi bergerak, ihsg merosot terus, daya beli turun dan kehidupan ekonomi riil, sepiii bgt," tulis akun @lis***.
Banyak warganet lainnya juga mengungkapkan pandangan serupa, menyebut bahwa daya beli masyarakat semakin melemah, investasi melambat, dan indeks harga saham gabungan (IHSG) terus mengalami penurunan.
Mereka berharap ada langkah konkret yang segera dilakukan oleh pemerintahan Prabowo untuk mengatasi tantangan ekonomi yang sedang dihadapi. (*/Risco)