Ribuan Pekerja Kena PHK dan Industri Terancam Kolaps, DPR Soroti Gudang Misterius E-Commerce di Tanjung Priok

Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam desak pemerintah batasi impor demi melindungi tenaga kerja dan industri dalam negeri dari ancaman besar.
Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam desak pemerintah batasi impor demi melindungi tenaga kerja dan industri dalam negeri dari ancaman besar. Source: Foto/Dok. DPR RI

Nasional, gemasulawesi - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal kembali terjadi di sektor tekstil, memicu kekhawatiran akan dampak lanjutan di industri lainnya. 

Ribuan karyawan PT Sri Rejeki Isman (Sritex), salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, terpaksa kehilangan pekerjaan akibat derasnya arus impor produk tekstil dari luar negeri.

Fenomena ini mendapat sorotan tajam dari DPR yang menilai pemerintah gagal mengendalikan lonjakan impor. 

Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Aimah Nurul Anam menegaskan bahwa kebijakan impor yang tidak terkendali harus segera dievaluasi. 

Baca Juga:
PT Sritex Bangkrut dan Resmi Ditutup, 9 Perusahaan di Jawa Tengah Siap Rekrut Ribuan Buruh yang Terkena PHK

Ia khawatir, jika tidak ada langkah konkret, masalah ini akan meluas ke sektor industri lainnya.

"Kami khawatir ini tidak hanya terjadi di sektor tekstil, tapi juga merembet ke sektor lain. Kalau impor terus dibiarkan tanpa regulasi yang jelas, maka industri lokal akan semakin terhimpit," tegas Mufti dikutip pada Selasa, 4 Maret 2025.

Salah satu isu yang menjadi perhatian adalah keberadaan gudang e-commerce besar di Tanjung Priok. 

Diduga, barang impor yang masuk ke gudang tersebut langsung didistribusikan ke konsumen tanpa melalui pemeriksaan ketat di bea cukai. 

Baca Juga:
Asisten AI Baru, Lime AI, Telah Hadir untuk Membantu Anda Mengelola Stres Kapan pun dan di Mana Saja

Hal ini membuat produk impor semakin mendominasi pasar, mengalahkan barang lokal yang harus bersaing dengan harga yang jauh lebih murah.

Mufti menyoroti kurangnya pengawasan dari Kementerian Perdagangan terkait persoalan ini. Ia meminta pemerintah segera bertindak tegas untuk mengendalikan arus impor yang merugikan produsen dalam negeri.

"Kalau barang impor bisa masuk dan dijual tanpa regulasi yang ketat, bagaimana mungkin industri lokal bisa bersaing? Ini harus segera ditindaklanjuti," ujarnya.

Selain impor, Mufti juga menyoroti lemahnya pengawasan di sektor perdagangan digital. 

Baca Juga:
Tecno Memperkenalkan Dua Kacamata Pintar Baru dengan Fitur-fitur yang Didukung Kecerdasan Buatan

Ia menyinggung praktik influencer yang kerap mempromosikan produk impor secara tidak etis, bahkan ada kasus pemerasan terhadap pengusaha makanan hingga ratusan juta rupiah.

Tak hanya itu, ia juga menyoroti dugaan mega korupsi di PT Pertamina yang kembali mencuat. 

Beberapa laporan menyebutkan bahwa bahan bakar dari Pertamina menyebabkan kerusakan kendaraan, memicu keresahan di kalangan masyarakat.

Menurut Mufti, pemerintah seperti kehilangan kendali dalam mengawasi peredaran barang dan kebijakan perdagangan. Jika situasi ini dibiarkan, maka dampaknya akan semakin meluas ke berbagai sektor industri lainnya.

Baca Juga:
2 Warga Sipil Tewas Akibat Tembakan Pasukan Penjajah Israel di Pusat Rafah Selatan Jalur Gaza

Mufti menegaskan bahwa pemerintah harus segera mengambil langkah konkret untuk mengendalikan impor, memperketat regulasi perdagangan digital, dan meningkatkan pengawasan terhadap sektor energi. 

Jika tidak, ancaman terhadap industri nasional akan semakin besar, mengakibatkan lebih banyak PHK dan melemahnya daya saing produk lokal.

"Ini bukan sekadar masalah harga, tapi juga kelangsungan hidup jutaan pekerja Indonesia. Jika pemerintah tidak segera bertindak, kita akan kehilangan lebih banyak industri dan tenaga kerja," pungkasnya. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave

Ketua KPU Pastikan Tidak Merekrut Panitia Baru untuk Gelar PSU Pilkada di 24 Daerah, Begini Alasannya

Komisi Pemilihan Umum atau KPU menegaskan bahwa pihaknya tidak akan melakukan rekrutmen ulang panitia untuk PSU Pilkada 24 daerah

Ribuan Buruh PT Sritex Terkena PHK Usai Perusahaan Pailit, Menaker Beri Kepastian Hak dan Jaminan Pekerjaan Kembali

Menteri Ketenagakerjaan pastikan pekerja PT Sritex yang terdampak PHK segera bekerja lagi dan menerima hak-haknya.

Said Didu Sebutkan Daftar Tindakan Erick Thohir yang Merusak BUMN, Salah Satunya Menempatkan Orang Seenaknya

Pegiat medsos, Said Didu menyebutkan beberapa tindakan Menteri BUMN Erick Thohir yang menyebabkan kerusakan di BUMN

MA Tolak Permohonan Kasasi, Eks Mentan RI Syahrul Yasin Limpo Tetap Dihukum Kurungan Penjara 12 Tahun

Eks Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo tetap akan dipenjara selama 12 tahun usai kasasi ditolak oleh Mahkamah Agung

Andi Arief Soal Ahok yang Sebut Bakal Bongkar Rekaman Rapat Pertamina Terkait Kasus Korupsi: Apanya yang Mau Dibongkar

Politikus Partai Demokrat, Andi Arief mengomentar pernyataan Ahok terkait kasus korupsi minyak yang terjadi di Pertamina

Berita Terkini

wave

Purbaya Hadapi Tantangan Pajak dan Kepercayaan Investor sebagai Menteri Keuangan Baru

Purbaya Yudhi Sadewa dihadapkan pada tantangan membangun kepercayaan investor global dan memperbaiki penerimaan pajak nasional.

Pemerintah Genjot Pembangunan Perikanan Tangkap di Indonesia Timur

KKP perkuat fasilitas perikanan tangkap di Papua, Maluku, dan NTT untuk tingkatkan produktivitas, pengelolaan, dan kesejahteraan nelayan.

Menlu Sugiono Pastikan Hak Pendidikan dan Penyelesaian Kasus Penembakan Staf KBRI Lima

Menlu Sugiono berjanji menjamin pendidikan anak almarhum Zetro dan kawal penyelidikan kasus penembakan di Peru.

KPK Ungkap Lobi dan Penyimpangan Kuota Haji 20.000 dari Pemerintah Arab Saudi

KPK selidiki lobi agen perjalanan haji, penyimpangan pembagian kuota haji tambahan hingga kerugian negara Rp1 triliun lebih.

KPK Telusuri Dugaan Penyembunyian Aset oleh Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer

KPK menyelidiki dugaan penyembunyian aset oleh Immanuel Ebenezer terkait kasus pemerasan pengurusan sertifikat K3 di Kemenaker.


See All
; ;