Nasional, gemasulawesi - Pegiat media sosial Denny Siregar menyoroti rencana Menko Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, yang ingin memulangkan terpidana Reynhard Sinaga ke Indonesia.
Denny mengkritik kebijakan tersebut, yang menurutnya hanya akan membuang-buang anggaran negara tanpa membawa manfaat yang jelas bagi kepentingan nasional.
Reynhard Sinaga sendiri dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, Inggris, pada tahun 2020.
Ia dinyatakan bersalah atas 159 pelanggaran seksual, termasuk pemerkosaan terhadap 136 pria Inggris dalam rentang waktu 2015 hingga 2017.
Kasus ini menjadikannya salah satu predator seksual paling kejam dalam sejarah hukum Inggris.
Saat ini, Reynhard menjalani hukumannya di HMP Wakefield, Yorkshire, sebuah penjara dengan tingkat keamanan maksimum yang dikenal sebagai tempat bagi para narapidana dengan tingkat risiko tinggi.
Yusril menjelaskan bahwa pemerintah masih dalam tahap mempelajari kemungkinan pemulangan Reynhard ke Indonesia.
Salah satu langkah yang sedang dikaji adalah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk memahami mekanisme yang tersedia.
Selain itu, Yusril menegaskan bahwa jika pemerintah Inggris menyetujui pemulangan Reynhard, maka ia akan ditempatkan di Lapas Nusakambangan yang memiliki keamanan maksimum.
Keputusan ini dianggap sebagai langkah untuk memastikan bahwa Reynhard tetap berada dalam lingkungan yang terkendali dan sesuai dengan tingkat kejahatannya.
"Orang ini (Reynhard) harus dimasukkan ke dalam lapas dengan maximum security dan itu hanya ada di Nusakambangan," jelas Menko Yusril pada Kamis, 6 Februari 2025.
Menanggapi hal ini, Denny Siregar menyatakan ketidaksetujuannya terhadap rencana tersebut. Menurutnya, pemulangan Reynhard hanya akan membebani negara tanpa adanya keuntungan yang jelas bagi Indonesia.
Ia mengungkapkan kritiknya melalui akun X (sebelumnya Twitter) @Dennysiregar7 pada Jumat, 7 Februari 2025, dengan menuliskan komentar singkat yang menyindir kebijakan tersebut.
"Buang-buang uang negara aja," tulis Denny sembari mengunggah ulang berita terkait rencana Menko Yusril untuk memulangkan Reynhard.
Pernyataan Denny pun mendapat berbagai tanggapan dari warganet, yang sebagian besar juga mempertanyakan urgensi pemulangan terpidana tersebut.
Banyak yang merasa bahwa pemerintah seharusnya lebih fokus pada kebijakan yang lebih berdampak langsung bagi masyarakat, daripada mengalokasikan sumber daya untuk membawa pulang seorang terpidana dengan kasus berat seperti Reynhard.
Salah satu komentar warganet yang menanggapi cuitan Denny datang dari akun @ste***, yang mempertanyakan apakah tidak ada kebijakan lain yang lebih penting untuk dilakukan oleh pemerintah.
"Ga ada kerjaan yang lebih berfaedah lagi pak menteri?" tulis akun tersebut, mencerminkan sentimen skeptis yang dirasakan oleh sebagian masyarakat terkait kebijakan ini.
Isu ini menambah daftar panjang kontroversi terkait kebijakan hukum dan penegakan keadilan di Indonesia.
Pemerintah kini menghadapi dilema antara memulangkan Reynhard dengan segala konsekuensinya atau membiarkannya tetap menjalani hukuman di Inggris. (*/Risco)