Nasional, gemasulawesi - Pegiat media sosial, Islah Bahrawi, baru-baru ini memberikan peringatan terbuka kepada Presiden RI, Prabowo Subianto, terkait kebijakan pemerintah yang mengatur penjualan LPG 3 kg di pangkalan.
Kebijakan tersebut, yang bertujuan untuk menekan harga jual LPG 3 kg agar sesuai dengan ketetapan pemerintah, telah menyebabkan perubahan signifikan dalam distribusi.
Penjualan yang sebelumnya melalui pengecer kini dialihkan sepenuhnya ke pangkalan resmi.
Meskipun kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi harga yang dinilai terlalu mahal di tingkat pengecer, pelaksanaannya justru memunculkan masalah baru.
Beberapa daerah di Indonesia mulai mengalami kelangkaan LPG 3 kg.
Masyarakat mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas subsidi tersebut karena harus membeli langsung di pangkalan, yang sering kali letaknya jauh dari tempat tinggal mereka.
Kelangkaan ini diperburuk dengan antrean panjang yang terjadi di berbagai pangkalan, membuat kebutuhan dasar masyarakat menjadi sulit terpenuhi.
Islah Bahrawi, melalui akun X resminya @islah_bahrawi, mengunggah video yang memperlihatkan warga mengantre panjang untuk membeli LPG 3 kg di salah satu pangkalan.
Dalam unggahan tersebut, Islah memberikan pesan langsung kepada Presiden Prabowo, memperingatkan agar tidak terlalu percaya begitu saja dengan kebijakan para menteri, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan dasar rakyat.
"Hati2 pak Prabowo (menandai akun X Prabowo), jangan percaya begitu saja dengan kebijakan menteri, terutama menyangkut kebutuhan rakyat yg paling mendasar. Sejarah mencatat, pemerintahan sekuat apapun selalu kewalahan menghadapi perlawanan rakyat ketika urusan perut dihambat oleh berbelitnya birokrasi," tulis Islah dalam cuitannya.
Pesan tersebut menuai banyak tanggapan dari warganet yang mengalami dampak langsung dari kebijakan ini.
Salah satu warganet, melalui akun @nab***, turut menandai akun Presiden Prabowo dalam balasannya. Ia menyampaikan keluhan terkait kesulitan mendapatkan LPG 3 kg di daerah kepulauan.
"Prabowo (menandai akun Presiden Prabowo) mohon ditinjau ulang kebijaksanaan menterinya, kami yg tinggal dikepulauan Sumenep sangat susah harus beli dipangkalan elpiji," tulisnya.
Keluhan ini menggambarkan betapa kebijakan tersebut berdampak signifikan pada masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil yang aksesnya terbatas.
Masyarakat berharap pemerintah dapat meninjau ulang kebijakan ini untuk memastikan distribusi LPG 3 kg berjalan lebih efektif dan merata.
Kesulitan yang dihadapi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti gas elpiji menjadi sorotan penting yang harus segera ditangani agar tidak menimbulkan keresahan yang lebih luas. (*/Risco)